Berita

Rahayu Saraswati/Net

Politik

Mengeluh Tidak Jadi Pimpin Doa, Rahayu Saraswati Harusnya Paham Konvensi Kenegaraan Indonesia

SABTU, 28 SEPTEMBER 2019 | 11:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Mengacu konvensi kenegaraan sejak negara Indonesia merdeka sampai sekarang, setiap acara resmi kenegaraan termasuk acara di MPR, pembacaan doa memang selalu dibawakan oleh laki-laki dan doa menurut agama Islam.

Begitu disampaikan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menyikapi keluhan anggota MPR Fraksi Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo karen dibatalkan memimpin doa saat penutupan sidang MPR akhir masa jabatan periode 2014-2019.

"Karena memang yang biasanya itu diambil dari umat mayoritas di Indonesia (Islam), dan umat mayoritas ini saat berdoa juga tetap mengizinkan umat agama lain untuk membaca doa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Itu juga menjadi kebiasaan dalam konteks kenegaraan di Indonesia ini," ucap dia, Sabtu (28/9).


Ujang menilai, alasan yang disampaikan oleh Rahayu lantaran dirinya perempuan dan non muslim sehingga dibatalkan proses pembacaan doa dalam sidang paripurna Jumat kemarin tidak tepat.

"Ini bukan soal perempuanya, tapi memang kebiasaanya yang dari dulu dan sekarang seperti itu, ketika pembacaan doa yang kemudian diikuti oleh agama lain, ini kan sama juga seperti proses pelantikan pejabat negara," kata Ujang.

Dia menyarankan, demi menjaga perdamaian dan menghindari polemik yang tidak penting alangkah baiknya jika proses ini dikembalikan kepada aturan awal yang menjadi kebiasaan.

"Bangsa ini sedang disulitkan oleh beberapa masalah seperti demonstrasi (mahasiswa) dan masalah di Papua. Sehingga sebenarnya itu yang harus dipikirkan bersama oleh para elite kita dari pada masalah ini," demikian Ujang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya