Berita

Peternak mandiri minta pemerintah segera stabilkan harga ayam hidup di level peternak yang terus menurun/RMOL

Bisnis

Harga Ayam Hidup Anjlok, Peternak Tuntut Pemerintah Atur Regulasi

JUMAT, 27 SEPTEMBER 2019 | 14:34 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Harga ayam hidup di tingkat peternak yang makin merosot membuat banyak peternak cemas. Jika Pemerintah tak segera turun tangan, dapat dipastikan akan ada banyak peternak mandiri yang gulung tikar.

Dengan alasan itulah, ratusan orang dari Peternak Unggas Rakyat Mandiri (PURM) se-Indonesia melakukan unjuk rasa di Kementerian Pertanian (Kementan), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (27/9).

Mereka menuntut Pemerintah, melalui Menteri Pertanian, segera mengatur regulasi guna menjaga stabilitas harga ayam ternak. Pasalnya, harga ayam hidup atau live bird saat ini di level Rp 8 ribu/kg. Jauh di bawah harga pokok produksi (HPP).


Dalam aksi unjuk rasa tersebut, Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar) Parjuni menyampaikan, tiga tahun terakhir peternak terus mengalami kerugian akibat anjloknya harga ayam hidup.

Pada 2019 saja, harga ayam di tingkat peternak telah dua kali mengalami anjlok. Bahkan hingga level Rp 5.000/kg di Jawa Tengah dan Rp 8.000/kg di Jawa Barat.

"Harga ini tentunya sangat amat jauh dari HPP peternak di level Rp 18 ribu-Rp 18.500 per kg. Kami minta regulasi yang menjaga stabilitas harganya ini segera diatur," kata Parjuni dalam orasinya saat demonstrasi di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (27/9).

Ratusan peternak ini juga menuntut pemerintah supaya tegas mengatur suplai dan menegakkan regulasi. Baik yang berkaitan dengan produksi ataupun kewajiban lainnya yang berhubungan dengan keseimbangan kebutuhan perunggasan nasional.

Dalam jangka pendek, peternak meminta pemerintah menaikkan harga LB dan menjaga stabilitas harga LB di atas HPP peternak unggas rakyat mandiri, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 96 Tahun 2018.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya