Berita

Unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR/RMOL

Politik

Mahasiswa Bergerak Karena Rezim Joko Widodo Pertontonkan Ketidakadilan

SELASA, 24 SEPTEMBER 2019 | 07:11 WIB | LAPORAN: AZAIRUS ADLU

Demonstrasi mahasiswa yang meluas di berbagai daerah terjadi karena ada celah ketidakadilan.

Menurut Ketua Prodem Surabaya, Rukyat, celah ketidakadilan itu terlihat pada adanya indikasi pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Revisi UU KPK dan kejanggalan Rancangan UU Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP).

"Setiap aksi pasti ada yang menggerakkan. Siapa yang menggerakkan ya mereka sendiri. Mereka melihat ada celah ketidakadilan pada Revisi UU KPK dan banyak kejanggalan dalam pengesahan UU lainnya,” kata Rukyat pada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (23/9).


Ditambahkan Rukyat, gelombang aksi mahasiswa ini bukan tidak mungkin terjadi karena pertemuan sebagian aktivis yang selama ini masih konsisten menyuarakan ketidakadilan.

"Mereka yang masih kritis sampai sekarang terus mendampingi mahasiswa. Mereka bertemu. Dan mereka sama sekali tidak terlibat dalam politik dukung mendukung saat Pilpres kemarin,” ujarnya.

Tapi yang namanya gerakan, ada pula disusupi dengan kepentingan politis lainnya.

"Kelompok-kelompok yang kalah dalam Pilpres kemarin yang kebetulan anti Jokowi pasti ada di dalamnya,” imbuh Rukyat.

Yang jelas gerakan mahasiswa, lanjutnya, akan mundur teratur ketika Jokowi berhasil mendesak DPR tidak lagi main-main dalam pengesahan Undang-undang apapun dalam waktu tersisa beberapa hari ini.

"DPR masa 2014-2019 akan berakhir di akhir September ini. Jokowi harus mendesak DPR untuk membatalkan pengesahan UU. Dengan begitu, mahasiswa akan mundur teratur. Sebaliknya, mahasiswa akan muncul lagi jika Jokowi tidak bisa tegas terhadap persoalan rakyat,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya