Berita

Massa aksi dari PMII/RMOL

Hukum

Massa Aksi: Legitimasi KPK Hilang, Tapi Masih Sempat Berbuat Zalim

JUMAT, 20 SEPTEMBER 2019 | 18:11 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berasal dari DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat serta Pengurus Besar PMII menggeruduk kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (20/9).

Pimpinan KPK saat ini dinilai sudah kehilangan legitimasi karena telah telah mengembalikan mandat kepada Presiden Jokowi, tapi masih sempat berbuat zalim dengan menetapkan Menpora Imam Nahrawi sebagai tersangka.

PB PMII telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh unsur pengurus cabang se Indonesia untuk menggelar aksi secara serentak menolak penetapan tersangka Imam.


"KPK sekarang ini sudah kehilangan legitimasi karena telah menyerahkan mandat pada Presiden Jokowi tapi masih sempat-sempatnya berbuat zalim dengan menetapkan Mas Imam jadi tersangka. Untuk itu, untuk menjaga keberlangsungan KPK maka sebaiknya Presiden segera lantik pimpinan KPK yang baru di bawah komando Irjen Firli Bahuri," ujar Ketua Pengurus Koordinator Cabang (Korcab) PMII DKI Jakarta, Daud Azhari dalam orasinya.

Menurut Daud, KPK semberono dan terburu-buru menetapkan Imam sebagai tersangka tanpa bukti-bukti yang kuat, apalagi legitimasi pimpinan KPK telah hilang. Dengan demikian diduga penetapan tersangka Imam bermotif politik.

Hal senada juga disuarakan oleh puluhan masa aksi dari Srikandi Milenial (SM) juga mendatangi Gedung KPK. Para mahasiswi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta itu juga menyuarakan agar Firli dkk segera dilantik untuk meredakan pro kontra di tengah masyarakat atas status pimpinan KPK yang saat ini telah mengundurkan diri.

"Segera lantik pimpinan KPK yang baru agar proses penegakan hukum dan pencegahan tindak pidana korupsi bisa berlangsung efektif dengan UU KPK yang baru disahkan," kata Jurubicara Srikandi Milenial, Caca Putri Revolusi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya