Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pelemahan KPK Bikin Investor Ogah Tanam Duit Di Indonesia

RABU, 18 SEPTEMBER 2019 | 19:27 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Upaya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai bakal mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Alhasil, negara lain justru yang akan menikmati keuntungan investasi ketimbang Indonesia. Padahal negara saat ini sedang gencar mencari suntikan dana dari para investor.
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Khairul Umum menyampaikan, angka investasi bisa saja turun bila pengusaha melihat investasi Indonesia rentan karena angka korupsi tinggi, namun lembaga pemberantas korupsi justru dilemahkan.

"Problem utamanya dikonfirmasi dalam corruption perception index adalah ketidakpastian hukum dan pelemahan terhadap KPK adalah sebuah indikator yang paling vulgar saat ini, bahwa ketidakpstian hukum itu akan semakin terjadi,” kata Umam dalam diskusi LP3ES di ITS Tower, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (18/9).

"Problem utamanya dikonfirmasi dalam corruption perception index adalah ketidakpastian hukum dan pelemahan terhadap KPK adalah sebuah indikator yang paling vulgar saat ini, bahwa ketidakpstian hukum itu akan semakin terjadi,” kata Umam dalam diskusi LP3ES di ITS Tower, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (18/9).

Menurutnya, salah satu fungsi dari kehadiran KPK yang saat ini telah dilemahkan bertujuan agar indeks korupsi di Indonesia mengalami penurunan, hal ini bertujuan untuk menunjang target pemerintah, dalam hal ini Preisiden Jokowi yang menginginkan angka investasi meningkat agar pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5 persen.

“Di sisi lain, proyeksi ekonomi ke depan Indonesia dihadapkan dengan eskalasi perang dagang yang meningkat dan pondasi ekonomi Indonesia relatif cukup critical,” tambahnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya