Berita

Khairul Umam wanti-wanti Presiden Jokowi soal KPK/RMOL

Politik

Jokowi Diminta Hati-Hati Mainkan Narasi Soal KPK

RABU, 18 SEPTEMBER 2019 | 13:14 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Joko Widodo diingatkan untuk tidak sembarang mengeluarkan pernyataan soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kalau tidak, kepercayaan publik kepada dirinya akan merosot.

Itu yang dikatakan Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Khairul Umam, saat menjadi keynote speaker dalam diskusi bertema “Membaca Strategi Pelemahan KPK: Siapa yang Bermain?” di kantor Indef, Selasa (18/9).

Dia mewanti-wanti Presiden Joko Widodo dalam memainkan narasi perihal KPK demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap dirinya tetap tinggi.
Khairul menyampaikan, terdapat post election survey yang menunjukkan KPK dan Presiden merupakan lembaga yang paling ‘istiqomah’ ada di peringkat teratas dalam hal meraih kepercayaan publik.

Khairul menyampaikan, terdapat post election survey yang menunjukkan KPK dan Presiden merupakan lembaga yang paling ‘istiqomah’ ada di peringkat teratas dalam hal meraih kepercayaan publik.

“Dalam approval rate itu, kepercayaan kepada presiden kuat dibandingkan KPK. Secara empirik masyarakat mempercayai Presiden untuk dapat melakukan hal besar untuk Indonesia,” ungkap Khairul di lokasi diskusi, ITS Tower, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (18/9).

Agar tingkat kepercayaan masyarakat terhadap presiden tidak menurun, kata Khairul, Jokowi diminta berhati-hati dalam memberikan statement mengenai revisi UU KPK.

“Presiden sebaiknya hati-hati untuk memainkan narasi terkait KPK, jika tidak ingin approval rate-nya jatuh dan kepercayaan masyarakat menurun,” ucapnya.

Pernyataan Jokowi yang kurang hati-hati dalam menarasikan revisi UU KPK akan berdampak buruk bagi keutuhan bangsa. Termasuk stabilitas ekonomi.

“Nasi sudah menjadi bubur, saya mengingatkan istana, presiden itu adalah sebagai nakhoda agenda pemberantasan korupsi. Setiap penindakan yang menyangkut elite di pemerintahan pasti presiden diberitahu,” tandasnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya