Berita

Arief Poyuono tantang lima Pimpinan KPK terpilih untuk tolak revisi UU KPK/Net

Politik

Baru Terpilih, Lima Pimpinan KPK Langsung Ditantang Gerindra

JUMAT, 13 SEPTEMBER 2019 | 15:35 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menantang lima orang Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru saja terpilih untuk berani menolak Revisi UU 30/2002 tentang KPK.

Hal itu Arief kemukakan guna membuktikan bahwa pimpinan KPK bukanlah wayang golek yang hanya bergerak bergantung kepada dalangnya.

"Sebab revisi UU KPK dibuat untuk melemahkan pergerakan KPK dalam pemberantasan korupsi," ungkapnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/9).

Ditambah lagi, lanjut Arief, Firli Bahuri sebagai pimpinan KPK terpilih pernah mengatakan akan mengawal proyek pemindahan ibukota negara yang berpotensi korupsi, karena memakan dana ratusan triliun rupiah.

"Sudah dipastikan pratik KKN akan terjadi di antara para pejabat negara, legislatif, dan para mafia proyek infrastruktur, yang selama ini gerah dengan penindakan KPK dalam menangkap rekan-rekan mereka karena korupsi," jelas Arief, sambil menyebut proyek pemindahan ibukota dijadikan salah satu tujuan mengapa UU KPK harus direvisi.

Sebab kata Arief, Presiden Jokowi melalui pembisiknya dari BUMN, investor, dan legislatif, ketakutan bekerja bila UU KPK tidak direvisi. Karena dianggap bisa menghambat proyek pembangunan.

"Padahal itu hanya alasan yang dibuat-buat agar mudah untuk merampok uang negara dari pembangunan ibukota nantinya," tegas Arief.

Jadi, sekali lagi, Arif meminta pimpinan KPK yang baru, bersama Wadah Pegawai KPK dan masyarakat, wajib menolak revisi UU KPK yang akan dilakukan oleh DPR dan Presiden Joko Widodo

"Nah berani nggak Pimpinan KPK yang baru menolak revisi UU KPK?" tandas Arief.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya