Berita

Facebook/Net

Dunia

Halaman Facebook Ditangguhkan Karena Ujaran Kebencian, PM Israel Salahkan Karyawan

JUMAT, 13 SEPTEMBER 2019 | 07:11 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Facebook menangguhkan kolom chat di halaman resmi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena dinilai melanggar kebijakan dengan ujaran kebencian.

Halaman resmi Facebook Netanyahu itu membuat pesan peringatan kepada orang-orang Arab yang ingin menghancurkan Israel.

Pesan peringatan itu dibuat jelang pemilihan 17 September mendatang di mana dia berupaya memenangkan kembali kursi jabatan perdana menteri. Dia berupaya menarik pemilih agama dan nasionalis sayap kanan yang khawatir akan pengaruh politik warga Palestina di Israel.

Namun pihak Facebook menilai bahwa pesan yang dibuat di halaman Netanyahu itu melanggar pedoman dan menangguhkan fungsi obrolan otomatis pada halaman itu selama 24 jam mulai Kamis (12/9).

Halaman Facebook Netanyahu itu sendiri dijalankan oleh partai Likud yang berkuasa.

"Setelah meninjau dengan hati-hati kegiatan bot kampanye Likud, kami menemukan pelanggaran terhadap kebijakan pidato kebencian kami," kata Facebook dalam sebuah pernyataan.

"Jika ada pelanggaran tambahan, kami akan terus mengambil tindakan yang sesuai," sambungnya seperti dimuat he Guardian.

Dalam pesannya yang sekarang dihapus secara otomatis dikirim ke pengunjung ketika mereka tiba di halaman, bot itu berisi pesan bahwa Netanyahu berjanji akan mengejar kebijakan sayap kanan dari negara Yahudi demi keamanan serta Israel yang kuat.

Pean itu juga memperingatkan bahwa setiap koalisi oposisi yang termasuk politisi Arab akan menjadi pemerintah lemah sekuler kiri yang bergantung pada orang Arab yang ingin menghancurkan Israel.

Namun dalam sebuah wawancara dengan radio domestik Kan Reshet Bet, Netanyahu membantah menulis pesan tersebut. Dia mengatakan itu adalah kesalahan karyawan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya