Berita

BJ Habibie/Net

Publika

BJ Habibie Dan Karya Nyata Pemimpin Bangsa

JUMAT, 13 SEPTEMBER 2019 | 00:00 WIB | OLEH: JOHAN O. SILALAHI

INDONESIA tengah berduka. Seluruh bangsa Indonesia sedang berduka. Kita baru saja ditinggalkan oleh salah seorang pemimpin kharismatis dan jenius dari bangsa kita, Presiden Republik Indonesia yang ketiga, Profesor Doktor Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie. BJ Habibie meninggalkan catatan sejarah yang panjang bagi bangsa dan negara kita. Ia akan dikenang selalu dan dicatat dengan tinta emas dalam sejarah bangsa dan negara kita.

Jasanya yang terbesar adalah membangkitkan kepercayaan diri bangsa Indonesia, bahwa kita memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tidak kalah dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia. BJ Habibie berhasil meyakinkan Presiden Soeharto untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia dengan program beasiswa menimba ilmu di berbagai universitas terbaik di seluruh dunia.

Pada masa kepemimpinan mereka ketika itulah, 'revolusi kecerdasan' anak-anak generasi penerus bangsa Indonesia dimulai. Dampaknya akan terus berlangsung hingga kini dan untuk selamanya. Anak-anak Indonesia jadi percaya diri untuk berkelana menimba ilmu ke seluruh belahan dunia.

Sejarah bangsa kita juga mencatat, Presiden BJ Habibie telah memilih untuk menempuh jalan sunyi. Ia memilih menjadi seorang negarawan sejati. BJ Habibie menolak untuk menjadi seorang politikus yang melawan hati nurani. Memang hakikat kehidupan bagi setiap manusia adalah untuk memilih. Hakikat bagi semua pemimpin bangsa juga memang harus memilih.

Memilih menjadi pemimpin yang meninggalkan karya nyata yang abadi dan akan dikenang selalu oleh sejarah bangsanya. Atau memilih menjadi pemimpin yang tidak amanah dan akan dipinggirkan oleh sejarah, karena tidak mewariskan karya nyata yang abadi bagi bangsa dan negara kita.

Saat ini, Presiden Jokowi juga sedang menuliskan sejarah dirinya dalam panggung kepemimpinan bangsa dan negara kita. Tampaknya ia juga memilih menjadi negarawan sejati, seperti Presiden BJ Habibie. Presiden Jokowi ingin mewariskan karya nyata yang abadi dan akan dikenang oleh seluruh generasi penerus bangsa Indonesia.

Jika pada periode pertama kepemimpinannya, ia memilih untuk membangun infrastruktur seluruh negeri. Pada periode keduanya, Jokowi memilih untuk meneruskan pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok negeri, sambil membangun dan memajukan kualitas seluruh sumber daya manusia bangsa Indonesia.

Jokowi telah memilih jalan sunyi. Walau ada yang mencerca dan memaki, ia tetap tegar, teguh, dan konsisten sesuai hati nurani. Menjadi pemimpin yang akan meninggalkan karya nyata abadi. Pada masanya kelak, Jokowi juga akan dikenang oleh seluruh generasi penerus bangsa Indonesia, sebagai pemimpin sejati yang mewariskan legacy.

Akhirnya, jika kita berandai-andai diberi amanah dan kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, menjadi pemimpin bangsa dan negara kita, maka kita akan memilih jadi pemimpin yang mana? Tentu hampir semua Kita, sudah pasti akan memilih menjadi pemimpin yang memberi karya nyata yang abadi. Agar dikenang selalu oleh seluruh generasi penerus bangsa Indonesia.

Seperti yang telah dilakukan oleh Bapak Bangsa Indonesia Presiden Soekarno, dengan mewariskan Pancasila sebagai ideologi, serta perekat dan pemersatu bangsa Indonesia untuk selamanya.

Penulis Adalah Pendiri Negarawan Indonesia 

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya