Berita

Shinjiro Koizumi langsung usulkan penghancuran reaktor nuklir Jepang usai dilantik jadi Menteri Lingkungan/Net

Dunia

Baru Dilantik Jadi Menteri Lingkungan, Koizumi: Reaktor Nuklir Jepang Harus Dihancurkan

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2019 | 17:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Lingkungan Jepang yang baru, Shinjiro Koizumi menyerukan agar reaktor nuklir yang dioperasikan oleh pemerintah segera dihentikan dan dihancurkan untuk mencegah terulangnya bencana nuklir Fukushima.

Komentar Koizumi tersebut jelas cukup mengejutkan. Pasalnya, dia mengucapkannya hanya beberapa jam setelah pelantikan dirinya sebagai Menteri Lingkungan Jepang yang baru.

"Saya ingin mempelajari bagaimana kita akan menghancurkan mereka (reaktor nuklir), bukan bagaimana mempertahankannya," ujar Koizumi, dilansir Channel News Asia. "Kita akan hancur jika kita membiarkan kecelakaan nuklir lain terjadi."

Pernyataan Koizumi ini mengikuti pertimbangan Menteri Lingkungan sebelumnya yang mengatakan bahwa Tokyo Electric Power (Tepco) tidak memiliki pilihan selain mencairkan bahan radioaktif dan melepaskannya ke Samudera Pasifik daripada menyimpannya tanpa batas waktu.

Sebelumnya, diberitakan The Guardian, pemerintah Jepang menginginkan tenaga nuklir masuk dalam 20 hingga 22 persen campuran energi pada 2030. Hal ini menuai kritik dari para aktivis. Karena pembangkit nuklir akan selalu menimbulkan bahaya, mengingat kerentanan Jepang terhadap gempa bumi besar dan tsunami.  

Pada Maret 2011 saja, 54 reaktor Fukushima telah ditutup akibat bencana gempa dan tsunami. Hingga saat ini baru 9 reaktor yang aktif setelah melewati pemeriksaan keamanan yang ketat.

Perdana Menteri Shinzo Abe meminta reaktor nuklir untuk beroperasi kembali dengan alasan  hal tersebut akan mencapai target emisi karbondioksida dan mengurangi ketergantungan terhadap gas dan minyak impor. Tenaga nuklir sendiri menyumbang 30 persen dari produksi energi Jepang sebelum bencana.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya