Puisi: Bunga Habibie

keringatmu meresap di tiang galah

di sana kukibarkan bendera setengah

aku tahu, pada akhirnya
kita takkan pernah memiliki sesuatu

perjuangan terbesar dalam hidupmu
adalah menerima

jika aku bisa mengajak jiwaku
pasti akan kubawa
: membuat nisan terkesan

tetapi tidak

kami belum lagi pulang
masih menanti
mati menantang

embunmu meresap ke pori-pori bunga
di pekarangan rumah
di sana kukibarkan bendera setengah

seperti bunga, habibie
kau selalu menjadi
sahabat terdekat kami

bunga yang bahagia
meski tak pernah bicara