Berita

Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif/RMOL

Hukum

Tak Cukup Tersangkakan Bambang, KPK Kejar Dugaan Mafia Migas Di Pertamina

RABU, 11 SEPTEMBER 2019 | 00:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penetapan tersangka Vice Presiden Marketing Pertamina Energy Service (PES), Bambang Irianto menandakan masih adanya praktik kotor sektor Migas di perusahaan plat merah.

Begitu kata Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif dalam konferensi pers terkait penetapan tersangka Bambang yang juga mantan Direktur Utama Pertamina Energy Trading (Petral) di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9).

"Kami berharap pemerintah dan Pertamina yang banyak beli minyak luar negeri, tidak mengulangi praktik di PES," ujar Laode.


Sejak Petral dibubarkan pada 2015 lalu, KPK melakukan penelusuran lebih lanjut karena diyakini masih banyak praktik kotor pada sektor Migas di PT Pertamina.

Hal itu sekaligus sebagai concern dan dukungan lembaga antirasuah terhadap prioritas memerangi mafia Migas yang selama ini terjadi.

"Ini dilakukan karena diyakini terdapat praktik mafia Migas dalam perdagangan minyak yang ditugaskan pada anak perusahaan PT. Pertamina Persero, termasuk Petral dan Pertamina Energy Service. KPK akan melakukan penelusuran lebih lanjut dalam perkara ini," ungkap Laode.

Bambang Irianto diduga menerima suap sebesar 2,9 juta dolar AS atau setara dengan Rp 4,7 miliar dari Kernel Oil Ltd selama periode 2010-2013. Diduga, suap terkait dengan perdagangan minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Energy Service.

"Tersangka BTO (Bambang Irianto) diduga telah menerima uang sekurang-kurangnya 2,9 juta dolar AS atas bantuan yang diberikannya kepada pihak Kernel Oil Pte Ltd terkait dengan kegiatan perdagangan produk kilang dan minyak mentah kepada PES/PT Pertamina (Persero) di Singapura dan pengiriman kargo," demikian Laode.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya