Berita

Carrie Lam/Net

Dunia

Setop Kekerasan, Jadi Syarat Carrie Lam Mau Berdialog Dengan Demonstran

SELASA, 10 SEPTEMBER 2019 | 15:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Empat belas pekan gelombang unjuk rasa terus terjadi di Hong Kong. Berbagai upaya dilakukan untuk meredam aksi agar segera berkesudahan.

Kali ini, Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam memperbarui ajakan dialog damai dengan pengunjuk rasa Hong Kong untuk menghentikan kekerasan.

"Kami bersiap untuk berdialog secara langsung dengan mereka. Tetapi saya mengajukan permohonan kepada semua warga Hong Kong untuk mengatakan “tidak” pada kekerasan demi membawa perdamaian dan ketertiban," ujar Lam dalam konferensi pers seperti yang dimuat oleh Associated Press, Selasa (10/9)

Selain mengajak pengunjuk rasa untuk berdialog, Lam juga menegaskan upaya AS dan negara-negara lain untuk mencampuri urusan dalam negeri Hong Kong atas kebebasan sipil merupakan tindakan yang tidak perlu dilakukan.

Lam menambahkan, publik setidaknya harus berhati-hati atas segala berita bohong mengenai Hong Kong di sosial media yang bertujuan untuk meningkatkan sentimen anti pemerintah.

Dalam unjuk rasa akhir pekan, para pengunjuk rasa merusak stasiun kereta bawah tanah, membakar jalanan, dan memblokir lalu lintas, memaksa polisi menembakkan gas air mata.

Setelah itu, pengunjuk rasa juga mendatangi Konsulat AS untuk meminta bantuan Presiden Donald Trump.

Besarnya unjuk rasa Hong Kong juga memicu komentar banyak pihak. Salah satunya miliarder Li Ka Shing. Dalam siaran video TV lokal, Li menggambarkan suasana Hong Kong sebagai bencana terburuk sejak Perang Dunia II.

Li juga mendesak pemerintah untuk melunakkan keadilan dengan belas kasih karena kaum muda adalah masa depan Hong Kong.

"Meskipun manusia kadang-kadang berbenturan dengan aturan hukum maupun politik. Namun kedua belah pihak harus mencoba untuk menempatkan kaki mereka pada posisi orang lain. Maka masalah besar dapat dikurangi menjadi masalah yang lebih kecil," ujar Li.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya