Berita

Gerakan Koperasi Indonesia bertemu pimpinan DPR/Net

Politik

Presiden Diminta Hadir Saat RUU Perkoperasian Disahkan

JUMAT, 06 SEPTEMBER 2019 | 04:43 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Perkembangan dunia usaha, termasuk koperasi sangat dinamis. Sehingga perlu diimbangi dengan tatanan dan regulasi yang mampu mengimbangi hal tersebut.

Atas alasan itu, Gerakan Koperasi Indonesia meminta kepada DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan RUU Perkoperasian.

Begitu tegas Ketua Umum Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren), Mohamad Sukri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/9).

“RUU ini disusun secara bottom up untuk menggantikan UU 25/1992 yang sudah terlalu lama,” tegas Sukri, yang namanya sering disebut-sebut bakal menjadi menteri koperasi.

Gerakan Koperasi Indonesia yang diwakili Inkoppol, Inkoponten, Inkoveri, Inkopkar, Gakoptindo, Inkoneli, Inkopanisa, dan beberapa induk koperasi lainnya bahkan telah menemui Ketua DPR Bambang Soesatyo untuk membahas RUU Perkoperasian.

Bambang Soestyo (Bamsoet) mengaku paham dengan kegusaran gerakan koperasi. Sebab RUU Perkoperasian tidak juga disahkan, padahal UU yang lama sudah berusia 27 tahun.

Politisi Golkar itu berjanji proses pengesahan menjadi UU Perkoperasian akan digelar pada 13 September. Untuk itu, dia meminta kepada Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri terkait untuk hadir dalam pengesahan itu.

“Saya minta Ketua Panja RUU Perkoperasian Pak Innas (Inas Nasrullah) agar dipastikan proses itu berlangsung. Jangan ditunda tunda lagi, kasihan rakyat dan anggota koperasi sudah lama menantikan hal tersebut,” ujar Bamsoet.

Inas Nasrullah mengamini permintaan Bamsoet. Dia berjanji akan segera merampungkan pembahasan ini. Wakil ketua Komisi VI itu bahkan menyebut UU Perkoperasian sangat dibutuhkan bagi para pegiat Koperasi.

“Jika ada kelompok masyarakat yang tidak setuju terhadap RUU Perkoperasian, saya meyakini itu dari kelompok rentenir "berbaju" koperasi,” ujarnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya