Berita

Taliban ledakan Kabul, Afganistan/net

Dunia

Ledakan Kabul, Perjanjian AS-Taliban Dipertanyakan

SELASA, 03 SEPTEMBER 2019 | 14:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Taliban mengklaim bertanggung jawab atas ledakan besar di Kabul yang terjadi Senin malam (2/9). Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah utusan AS memberi pengarahan kepada pemerintah Afganistan perihal perjanjian dengan kelompok pemberontak soal menarik 5.000 tentara AS lima bulan mendatang.

Akibat ledakan ini, lima warga sipil tewas dan 50 lainnya luka-luka.

Dilansir Associated Press, Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Nasrat Rahmi menjelaskan, target ledakan tersebut yakni kompleks Green Village yang menampung beberapa organisasi internasional dan rumah warga asing.


Meski kompleks ini dijaga ketat oleh pasukan Afganistan dan penjaga keamanan swasta, namun seringkali jadi target serangan.

Sementara itu, menurut pejabat Kementerian Dalam Negeri, Bahar Maher, ledakan disebabkan oleh bom mobil. Akibatnya, pompa bensin yang berada di lokasi terbakar, asap mengepul ke langit Kabul.

Dalam video yang diunggah oleh AP, terjadi situasi yang mengerikan, orang-orang yang terluka ditandu dan dilarikan ke rumah sakit.

Sebelumnya pada Senin (2/9), utusan AS, Zalmay Khalilzad menunjukkan rancangan kesepakatan kepada presiden Afganistan di mana AS dan Taliban sudah melakukan sembilan putaran pembicaraan perihal masa depan Afganistan.
Pada pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan pihaknya berencana mengurangi kehadiran tentaranya di Afganistan menjadi 8.600 sebelum pemilihan umum tahun depan. Sebelum menarik pasukannya, AS membuat rancangan kesepakatan dengan Taliban untuk mengurangi kekerasan.

Akibat ledakan pada Senin malam (2/9) di Kabul, kini warga justru mempertanyakan komitmen perjanjian yang dibuat oleh AS dan Taliban.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya