Berita

Benny Soetrisno/Net

Bisnis

Kadin Khawatir Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tidak Jadi Solusi

SELASA, 03 SEPTEMBER 2019 | 12:59 WIB | LAPORAN:

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengkritik iuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang akan naik 100 persen alias dua kali lipat.

Pemerintah akan menetapkan kenaikan iuran tersebut pada 1 Januari 2020. Untuk kelas I dari Rp 80.000 menjadi Rp 160.000, dan kelas II dari Rp 51.000 menjadi Rp 110.000. Sementara kelas III masih ditunda lantaran Komisi IX dan XI DPR tidak menyetujui usulan kenaikan pada kelas tersebut.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno khawatir kenaikan iuran tersebut tidak menjadi solusi untuk menutupi defisit BPJS Kesehatan yang diperkirakan semakin membengkak. Bahkan awalnya yang diprediksikan Rp 28 triliun, kini berkembang mencapai Rp 32,8 triliun.

"Jangan sampai sudah naik nanti masih bocor lagi, dan kurang lagi," ungkap Benny saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (3/9).

Dia juga mengaku heran dengan kondisi BPJS Kesehatan yang mengalami defisit, sementara BPJS Ketenagakerjaan selalu mengalami surplus. Oleh karenanya dia menekankan agar BPJS Kesehatan segera dievaluasi mendalam.

"BPJS Kesehatankan ada saudaranya BPJS Ketenagakerjaan, sementara BPJS Ketenagakerjaankan surplus terus, BPJS Ketenagakerjaan satu masalah pensiun, jaminan hari tua, maupun mitra kerja kalau kecelakaan kerjakan diobatinya oleh BPJS Kesehatan. Harus di review ulang," tegas dia.

Benny juga berharap agar dorongan terhadap BPJS Kesehatan bukan hanya dari pemerintah saja, namun juga dari hulu ke hilir, dimana peserta BPJS harus disiplin dalam membayar iurannya.

"Buttom lain adalah disiplin dari pada pengiur, tapi ada juga kan yang iurannya itu ditalangi oleh pemerintah yang enggak punya kemampuan iuran, nah ini memang menyadarkan publik itu butuh waktu lama ya," ujar dia.

Selain itu Benny juga menekankan kejujuran dalam setiap pihak rumah sakit untuk jujur dalam memberikan berapa yang harus dibayar dalam setiap tindakan terhadap pasien BPJS Kesehatan.

"Jangan ada rumah sakit bohong yang enggak ada tagihan jadi ada tagihan, penyakit umum ya di kita itu ya. Harus jujur dong, walaupun mereka dibayarnya lebih rendah dari pada yang non BPJS, tapikan jumlah volumenya lebih banyak kan sama saja," tekan dia.

Adapun penekanan kejujuran tersebut untuk pihak BPJS Kesehatan, dimana peserta BPJS Kesehatan yang sudah meninggal dunia seharusnya harus dipastikan lagi untuk tidak masuk dalam daftat iuran aktif.

"Menyadarkan iuran itu satu, tapi ada saja orang yang audah meninggal tapi masih di tagihkan," demikian Benny.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya