Berita

I Nyoman Wara/Net

Politik

Audit BLBI BPK Tahun 2017 Dinilai Tidak Independen

SENIN, 02 SEPTEMBER 2019 | 20:52 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Audit investigatif terkait Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 2017 yang dilakukan I Nyoman Wara dinilai tidak profesional. Sebab, audit itu bertentangan dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

Mantan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK), Eko Sembodo menilai audit sosok yang kini menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu tidak sesuai dengan aturan yang benar.

Audit investigasi BLBI tahun 2017 menunjukkan adanya kerugian negara. Hasil ini berbeda dengan audit tahun 2002 dan 2006 yang tidak ada kerugian negara.

Perbedaan itu dikarenakan audit 2002 dan 2006 adalah audit kinerja. Sedangkan audit investigatif yang dia lakukan pada 2017 untuk menghitung kerugian negara. Tapi, Nyoman hanya mendasarkan audit itu dengan menggunakan bukti-bukti dan informasi dari penyidik KPK.

Selain itu, Nyoman juga tidak melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap pihak terperiksa (auditee). Alasannya, karena audit investigatif bersifat rahasia sehingga tidak perlu meminta tanggapan dari auditee.

Menurut Eko, audit itu menunjukkan Nyoman tidak profesional sebagai auditor. Audit itu tidak sesuai pedoman SPKN, khususnya mengenai konfirmasi dan klarifikasi terhadap auditee.

"Proses konfirmasi atau klarifikasi atau crosscheck terhadap auditee adalah prosedur standar pelaksanaan audit yang harus dan wajib dilakukan. Ini adalah standar yang universal dan menjadi esensi keabsahan dari suatu audit dengan jenis apapun juga," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (2/9).

Apalagi, sambung Eko, KPK merupakan pemberi tugas pemeriksaan dalam audit BPK 2017. KPK juga pihak yang memberikan informasi atau bukti yang menjadi satu-satunya sumber pemeriksaan. Tujuannya, mereka ingin menggunakan laporan hasil pemeriksaan itu untuk menjustifikasi tuduhannya pada tersangka.

"Dengan sendirinya, audit BPK 2017 tersebut adalah audit yang berpihak, sehingga jelas tidak independen," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya