Berita

Pansel Capim KPK/RMOL

Politik

Jokowi Harus Tanggapi Kritik Soal Independensi Pansel Capim KPK

SENIN, 02 SEPTEMBER 2019 | 09:17 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kinerja panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat sorotan dari koalisi masyarakat sipil dan berbagai kelompok masyarakat.

Mereka menduga ada beberapa anggota pansel yang tidak independen karena dekat dengan institusi kepolisian,  sehingga ada beberapa kandidat dari unsur Polri yang mempunya rekam jejak bermasalah tetap lolos menjadi 20 capim KPK.

Hari ini dijadwalkan Pansel KPK akan menyerahkan 10 capim KPK yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Presiden diminta merespons kritikan berbagai kelompok sipil terhadap kinerja dan independensi pansel Capim  KPK.

Pengamat hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad menyatakan, Presiden Jokowi biasanya sangat tanggap menanggapi aspirasi masyarakat. Jokowi, Kata Suparji, harus memperhatikan kritikan apabila publik mampu menunjukkan bukti dari tidak independennya beberapa anggota pansel.

"Kritikan terhadap pansel KPK harus ditindaklanjuti, supaya tidak menciderai independensi KPK. Selagi publik bisa menunjukkan bukti dari berbagai kritikan, seharusnya tanggap," tukas Suparji kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/9).

Lebih lanjut Suparji mengatakan, publik tidak bisa disalahkan jika nantinya kritik tidak ditanggapi oleh Presiden dan mereka menggugat soal independensi pimpinan KPK terpilih.

"Publik curiga logis, jangan salahkan kalau di masa yang akan datang ada gugatan soal independensi 10 capim yang nantinya terpilih jadi pimpinan KPK," tukasnya.

Diketahui, 10 orang capim KPK yang nantinya diterima Jokowi akan diserahkan kepada DPR RI. Setelah itu, para capim KPK menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Gedung Parlemen. Kemudian, DPR menyaring dengan memilih 5 orang yang akan menjadi pimpinan KPK di periode mendatang.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya