Berita

Shinta Widjaja Kamdani/Net

Bisnis

Apindo: Nomenklatur Bisa Ganggu Investasi Yang Sudah Berjalan

JUMAT, 30 AGUSTUS 2019 | 11:31 WIB | LAPORAN:

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai sebaiknya Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) lebih menjadi fokus pemerintah, dibandingkan melakukan nomenklatur.

"Dari segi sistem perizinan yang mungkin musti cepat kita perbaiki. Misalnya kita selalu bilang kalau investasi OSS dipercepat, itu dulu (yang diperbaiki)," ucap Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani dalam Diskusi Publik Pata Syndicate, di Kantor Para Syndicate, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).

Sebab, kata dia, yang jadi permasalahan saat ini adalah terkait perizinan. Oleh karenanya OSS seharusnya menjadi prioritas Pemerintah dibandingkan harus melakukan nomenklatur. Salah satunya rencana nomenklatur Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM).


"Jadi rencana kenaikan BKPM jadi Kementerian, apa manfaatnya? Kalau misalnya mandatnya, kan ini yang penting," ujarnya.

"Selama ini yang jadi masalah di Kementerian-kementerian adalah soal teknisnya. Juga integrasi misalnya kalau OSS itu dari daerah (dikontrol) direktorat jenderal daerah, bukan karena BKPM harus jadi kementerian," sambungnya.

Shinta menilai hal ini bisa berpotensi mengganggu pelaksanaan dalam segi teknis. Terlebih pelaksanaan nomenklatur di kementerian butuh waktu lama untuk bisa berdampak dalam kebijakannya.

"Mungkin jangka panjangnya bisa lebih baik tapi di jangka pendek itu akan memakan waktu lama, untuk semua itu bisa jalan, ya itu tidak semudah itu," tandasnya.

Sebelumnya Pemerintah melakukan nomenklatur, seperti halnya Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan dipisah menjadi Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kepemudaan, serta membentuk Kementerian Kebudayaan. Sementara Kementerian Perdagangan digabung dengan Kementerian Perindustrian. Selain itu juga ada penyatuan Dirjen Perdagangan Luar Negeri dengan Kementerian Luar Negeri.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya