Berita

Kelompok pemberontak FARC saat kembali mengumumkan angkat senjata/Net

Dunia

Pemberontak FARC Kembali Angkat Senjata, Presiden Kolombia Kerahkan Unit Tentara Khusus

JUMAT, 30 AGUSTUS 2019 | 09:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Kolombia tidak tinggal diam ketika sejumlah mantan kelompok pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) mengatakan bahwa mereka siap untuk kembali mengangkat senjata.

Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan akan mengirim unit tentara untuk menemukan para mantan pemberontak FARC tersebut.

"Saya telah memerintahkan pembentukan unit khusus untuk menganiaya para penjahat ini dengan kemampuan intelijen, investigasi dan mobilitas yang diperkuat di seluruh wilayah Kolombia," kata Duque pada Kamis (29/8).


Pengumuman itu disampaikan kurang dari 24 jam setelag mantan komandan FARC, Ivan Marquez mengatakan dalam sebuah video bahwa dia siap untuk kembali mengangkat senjata dalam fase baru perjuangan bersenjata di Kolombia.

"Ini adalah kelanjutan dari perjuangan pemberontak sebagai tanggapan atas pengkhianatan negara atas perjanjian perdamaian Havana," kata Marquez dalam video berdurasi 32 menit yang diunggah di YouTube pada Rabu malam (28/8).

Dalam video itu, Marquez dikelilingi oleh sejumlah pria dan wanita yang mengenakan senapan dan mengenakan seragam hijau.

"Kami mengumumkan kepada dunia bahwa Marquetalia kedua (tempat kelahiran gerakan gerilya FARC) telah dimulai di bawah perlindungan hak universal yang membantu semua orang di dunia untuk mengangkat senjata melawan penindasan," katanya, seperti dimuat Reuters.

"Semua ini, tipu daya ini, pengkhianatan ini, modifikasi sepihak dari teks perjanjian, komitmen yang tidak terpenuhi pada bagian negara, pengaturan peradilan dan ketidakamanan, telah mewajibkan kita untuk kembali ke pegunungan," sambung pria yang memiliki nama asli Luciano Marin itu.

Diketahui bahwa pasca perjanjian damai antara pemerintah Kolombia dan FARC, sekitar 13 ribu anggota FARC, termasuk 7.000 pejuang, didemobilisasi dan bergabung dengan upaya reintegrasi atau kembali ke rumah untuk keluarga mereka.

Namun ada sejumlah pemberontak FARC yang menolak untuk bergabung dan membentuk unit-unit baru, serta melanjutkan perdagangan narkoba, kegiatan penambangan ilegal atau serangan terhadap militer.

Meski begitu, situasi tersebut dianggap tidak mengubah situasi keamanan di Kolombia.

"Dimulainya kelompok gerilya baru oleh Ivan Marquez adalah peristiwa yang signifikan secara politik, tetapi pada titik ini tidak mengubah profil keamanan negara atau risiko keamanan. Kemungkinan besar anggota kelompok itu bahkan tidak ada di Kolombia," kata pendiri Analisis Risiko Kolombia,  Sergio Guzman.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya