Berita

Indef sebut ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5 persen jika pemerintah lakukan extra effort/Istimewa

Bisnis

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen, Indef: Itu Capaian Natural

KAMIS, 29 AGUSTUS 2019 | 13:36 WIB | LAPORAN:

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 harusnya bisa di atas 5 persen. Kalau hanya di kisaran tersebut artinya Pemerintah tidak melakukan extra effort.

Seperti yang diungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, perekonomian Indonesia tahun ini masih tumbuh di angka 5 persen. Data itu membuat Menkeu bangga karena terjadi di tengah ketidakpastian global.

Padahal, menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, seharusnya Sri Mulyani mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Karena angka 5 persen itu hanya capaian natural.

"Justru harus ditingkatkan, karena ketika ada pelemahan kita masih punya posisi yang kuat," ungkapnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/8).

Tauhid menjelaskan, pertumbuhan perekonomian di  angka 5 persen adalah capaian natural. Artinya, belum ada upaya maksimal dari pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Saya kira bisa di atas 5,3 persen. Pertumbuhan 5 persen itu pertumbuhan natural, sisanya extra effort pemerintah. Jadi kalau hanya 5 persen maka extra effort pemerintah menjadi minim sekali," jelas dia.

Dengan ini Tauhid berharap agar Pemerintah dapat bisa lebih menekankan ekspansi fiskal. Termasuk dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk alokasi yang lebih produktif.

"Di tengah perlambatan seharusnya ekspansi fiskal perlu ditingkatkan. Belanja pada alokasi yang produktif, karena saat ini belanja modal semakin rendah dibandingkan sebelumnya," imbuhnya.

Seperti diketahui, perekonomian Indonesia Semester I-2019 tumbuh sebesar 5,06 persen (yoy). Menkeu Sri Mulyani pun menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen merupakan hasil luar biasa di tengah pelemahan dan ketidakpastian ekonomi dunia.

"Hampir semua negara di dunia mengalami penurunan. Dalam konteks ini, kalau (perekonomian) Indonesia tetap terjaga di atas 5 persen, ini merupakan sesuatu yang cukup exceptional (luar biasa) di tengah seluruh negara mengalami defisit mata uang. Bahkan ada yang masuk dalam resesi," ungkapnya di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (26/8).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya