Berita

Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Megawati Dukung Ibu Kota Dipindah, Asal Jangan Salah Kaprah

RABU, 28 AGUSTUS 2019 | 15:49 WIB | LAPORAN: AZAIRUS ADLU

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur (Kaltim). Dengan harapan agar perencanaan pembangunan dilakukan dalam sebuah visi jangka panjang.

"Pemerintah tentunya kalau sudah memutuskan sesuatu, harusnya dengan alasan yang baik. Makanya, sebagai ketua umum dari sebuah partai yang sekarang menjadi pemenang, saya hanya mengusulkan dan menyarankan tolong dilihat dengan baik dan untuk waktu jangka panjang," kata Megawati dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/8).

Menurut Megawati, untuk membuat ibu kota, itu artinya berbicara soal fungsi dan tempat, dan harus jangka panjang dalam konteks apa kebutuhan dan kehendak yang mau dipenuhi dengan pemindahan itu.


Menurut Presiden RI Kelima itu, secara prinsip dia ingin ibukota baru tak lagi diberi beban seperti Jakarta. Dimana semuanya campur aduk menjadi satu sehingga cenderung semrawut antara kota pemerintahan, kota bisnis, kota manufaktur, dan lain-lain.

Dahulu usai kemerdekaan, bila disebut Jakarta sebenarnya hanyalah wilayah Menteng, Jakarta Pusat, kini. Mereka yang tinggal disitu dikenal sebagai Anmen alias Anak Menteng. Tidak ada Jakarta yang namanya Kebayoran, Tebet, dan wilayah lainnya.

Karena hidup di wilayah itu dan berada di sekitar istana kepresidenan dari sejak kecil, Megawati mengaku melihat perkembangan Jakarta dilakukan tanpa sebuah tata kota yang baik. Ke depan, ibu kota baru tak boleh mengulangi pengalaman Jakarta itu.

"Artinya tata ruangnya ditentukan dengan baik, untuk jangka panjang. Jadi harus komit ya. Jadi kalau sejak awal ditentukan untuk ruang terbuka, ya untuk terbuka, enggak boleh berubah. Kalau untuk pertanian ya pertanian," ucap Megawati.

"Nah kita bisa mencontoh ibu kota Australia, Canberra, itu ya sepi karena memang untuk daeah pemerintahan. Seperti Amerika, ada Washington DC, ya memang begitu. Kalau mau ramai-ramai, sebetulnya dekat saja tinggal pergi. Misalnya ke New York," katanya.

Dan diingatkannya semua harus dilakukan dengan tidak sembarangan. Artinya, hal seperti Analisa Dampak dan Lingkungan (Amdal) harus benar-benar dilakukan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya