Berita

Indonesia dan negara-negara Teluk jajaki perdagangan bebas/RMOL

Bisnis

Indonesia Dan Negara Teluk Bahas Kemungkinan Sepakati Perjanjian Perdagangan Bebas

RABU, 28 AGUSTUS 2019 | 15:11 WIB | LAPORAN:

Hubungan kemitraan Indonesia dengan Negara-negara Teluk terus meningkat secara positif. Bahkan, ada kemungkinan kedua belah pihak bakal membuat Perjanjian Perdagangan Bebas.

Itulah poin penting yang muncul dari pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dengan Sekretaris Jenderal Gulf Cooperation Council of the Arab States (GCC), Dr. Abdul Latif bin Rashid Al-Zayani di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Rabu (28/8).

Menlu Retno menyampaikan, dalam pembentukan pengaturan kerangka kemitraan ekonomi Indonesia-GCC adalah termasuk menjajaki kemungkinan Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) di antara kedua belah pihak.

Menurutnya, hal ini sangat penting untuk meningkatkan akses perdagangan dan penurunan hambatan kerja sama ekonomi. Pada akhirnya dapat mendorong peningkatan investasi langsung negara-negara Teluk di Indonesia.

“Fokus Indonesia dan Negara Teluk adalah memperkuat kerja sama ekonomi yang langsung berdampak bagi kesejahteraan rakyat," ungkap Retno.

Diketahui, kemitraan Indonesia dan Negara Teluk terus berkembang. Dalam 2 tahun terakhir, misalnya, terjadi peningkatan perdagangan sebesar 40 persen. Dari 8,68 miliar dolar AS pada 2016 menjadi 12,15 miliar dolar AS pada 2018.

Di saat yang sama, total investasi negara Teluk di Indonesia meningkat 26 persen. Dari 60,3 juta dolar AS pada 2016 menjadi 76,1 juta dolar AS pada 2018.

“Meskipun terjadi peningkatan kerja sama ekonomi, masih terdapat ruang yang besar untuk mendongkrak kerja sama Indonesia dan Negara Teluk demi kesejahteraan rakyat kedua negara," sambung Retno.

Selain berkunjung ke Kemlu, Sekjen GCC juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan BKPM dan Kementerian Perdagangan pada Kamis (29/8). Pertemuan beso itu akan membahas sejumlah rencana aktivitas kerja sama untuk disepakati dalam sebuah Joint Plan of Action (JPoA) antara Indonesia dan GCC.

JPoA tersebut akan melengkapi MoU yang telah ditandatangani dengan aspek-aspek kerja sama konkret yang diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia dan negara-negara GCC.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya