Berita

Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif(kanan)/RMOL

Politik

Bakal Telan Ratusan Triliun, KPK Siap Pelototi Proyek Pemindahan Ibukota

SELASA, 27 AGUSTUS 2019 | 14:26 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bakal turut serta mengawasi rencana pemindahan Ibukota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif menegaskan, pengawasan juga diyakini akan dilakukan oleh lembaga lain.

Terlebih anggaran sebesar Rp 466 triliun yang dibutuhkan, hanya Rp 93 triliun yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sisanya melibatkan pihak swasta.


"Oh iya, semua infrastruktur besar itu selalu akan kami upayakan untuk diawasi pelaksanaannya. Dan saya yakin BPKP, BPK juga sangat serius untuk mengawal itu," tegas Laode kepada wartawan di gedung Kemendagri, Jakarta, Selasa (27/8).

Pihaknya memastikan akan mengawasi secara ketat sesuai dengan prinsip good and clean governance atau mewujudkan pemerintahan yang bersih darikorupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Terlebih proyek besar ini melibatkan banyak stakeholder.

"Jadi ya kita upayakan tata kelolanya baik ke depan," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Merah Johansyah. Menurutnya, rencana pemindahan Ibukota dinilai kebijakan yang serampangan dan menguntungkan segelintir tuan tanah atau penguasa lahan.

"Ide itu (pindah Ibukota) tidak dilandasi oleh kajian ilmiah, makanya rencana pemindahan Ibukota jelas serampangan dan bisa jadi hanya ambisi satu orang," ujarnya.

Johansyah menjelaskan, wilayah Kalimantan Timur identik dengan tambang Batubara. Tak heran jika penguasa lahan dan pemilik tambang Batubara di sana sangat diuntungkan.

"Jatam memperkirakan pemindahan berkedok megaproyek ini hanya akan menguntungkan oligarki pemilik konsesi pertambangan batubara dan penguasa lahan skala besar di Kalimantan Timur," tegas Johansyah.

Jatam mencatat, Kalimantan Timur memiliki 1.190 IUP dan 625 izin ada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kemudian, di Kecamatan Samboja terdapat 90 izin pertambangan. Selanjutnya, di Bukit Soeharto terdapat 44 izin tambang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya