Berita

Brigjen Dedi Prasetyo/net

Hukum

Tiga Anggota Pansel Punya Konflik Kepentingan? Polri Menjawab

SENIN, 26 AGUSTUS 2019 | 19:31 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Koalisi Kawal Capim KPK menuding Ketua Panitia Seleksi Capim KPK, Yenti Garnasih, bersama dua anggotanya, Hendardi dan Indriyanto Seno Adji, memiliki konflik kepentingan.

Mereka diduga punya keterkaitan dengan salah satu institusi yang para anggotanya sedang mendaftar sebagai pimpinan KPK. Bagian tuduhan ini mengarah ke Capim dari Polri.

Merespons hal tersebut, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan, seluruh proses seleksi yang dilakukan Pansel sangat ketat. Seluruh rangkaian prosesnya berbasis komputerisasi.


“Yang memiliki tingkat keakuratan cukup tinggi, tranparansi dan akuntabel. Mau bermain di mana lagi yang dicurigai?” jelas Dedi kepada sejumlah wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/8).

Koalisi Kawal Capim KPK menilai tiga orang itu dekat dengan Korps Bhayangkara lantaran Hendardi dan Indriyanto Seno Adji merupakan penasihat ahli Kapolri, sementara Yenti Garnasih merupakan salah satu pengajar di Lembaga Pendidikan Polisi (Lemdikpol).

"Saya barusan telepon Pak Boy (Wakil Kepala Lemdikpol, Irjen Boy Rafli Amar), dia (Yenti) bukan dosen tetap hanya sesekali mengajar. Jadi bukan dosen, hanya dosen tamu,” jelas Dedi.

Sementara Hendardi dan Indriyanto Seno Adji saat ini belum diketahui pasti apakah masih berstatus penasihat ahli Kapolri.

Kata Dedi, belum ada kejelasan soal perpanjangan Surat Perintah (Sprin) dari Kapolri untuk Hendardi sebagai penasihat ahli setelah pelibatan Hendardi dalam tim teknis Kapolri untuk kasus kekerasan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

“Kalau sampai waktunya kapan saya enggak tahu, yang jelas terakhir masuk dalam tim teknis. Sekarang Sprinya diperpanjang atau enggak, kita belum tahu,” urai Dedi.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini menambahkan, Pansel Capim KPK tidak didominasi oleh tiga orang tersebut. Ada enam anggota lain.

“Pansel sudah memiliki mekanisme yang bagus. Apalagi tidak semua penilaian dilakukan Pansel. Contohnya, dalam tes psikologi, Pansel merangkul UI dan pihak ketiga yang memiliki kompetensi,” kata Dedi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya