Berita

Yenti Garnasih/Net

Politik

20 Capim KPK Jalani Tes Kesehatan, 2 September Diserahkan Kepada Presiden

SENIN, 26 AGUSTUS 2019 | 12:52 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sebanyak 20 kandidat calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) mengikuti tahapan proses seleksi berupa tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto.

Selanjutnya, para Capim KPK ini akan menjalani tes wawancara uji publik.

"Agenda hari ini kan tes kesehatan, di mana kita sudah bekerjasama dengan RSPAD Gatot Subroto. Tanggal 29 Agustus kita sudah bisa putuskan dari hasil tes kesehatan dan hasil wawancara dan uji publik," kata Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK, Yenti Garnasih kepada wartawan di RSPAD Gatot Soebroto, Senin (26/8).


Setelah itu, kata Yenti, ke-20 Capim ini akan disaring oleh Pansel Capim KPK menjadi 10 orang untuk nantinya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Penyerahan 10 nama kandidat ke presiden itu akan dilakukan pada Senin pekan depan (2/9).

"Di tanggal 30 Agustus itu terakhir sudah ada 10 nama. Kita sudah melayangkan surat permohonan melalui Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg) untuk diterima Presiden tanggal 2 September 2019," kata Yenti.

Selanjutnya, Presiden Jokowi nantinya akan mempertimbangkan 10 nama tersebut lalu diserahkan ke Komisi III DPR RI untuk dilakukan fit and proper test hingga menetapkan 5 orang sebagai pimpinan KPK periode 2019-2024.

Pada sisi lain, Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto menyatakan bahwa pihaknya tengah memeriksa sebanyak 20 orang capim KPK untuk dites kesehatannya. Ada dua tahapan pemeriksaan yakni tes keshatan psikiatri dan psikologis kemudian tes kesehatan fisik.

"Tahap pemeriksaan pskiatri atau psikologi, kemudian tahapan pemeriksaan fisiknya. Apakah ada penyakit atau halangan, bukan hanya fisik maupun juga kejiwaan. Kira-kira intinya bisa menghalangi pekerjaan beliau-beliau tekanan selama 5 tahun," kata Terawan.

Adapun, terkait mekanisme pengecekan tes kesehatan kali ini dilakukan tidak begitu memerlukan waktu yang tidak lama. Sebab, pengecekan kesehatan bisa dilakukan secara bersamaan.

"Kebetulan medical check-up kita bisa serentak, karena masing-masing kamar berbeda tim peneriksaannjya. Jadi bisa berputar, jadi tidak ada yang terstagnan," demikian dr Terawan menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya