Berita

Gus Dur/Net

Pertahanan

Alissa Wahid: Teladani Gus Dur, Kedepankan Dialog Dan Jaga Martabat Warga Papua

RABU, 21 AGUSTUS 2019 | 09:40 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Gelombang ribuan massa memprotes tindakan rasisme di Surabaya terjadi di beberapa kota Papua. Pemicunya adalah pengepungan dan persekusi bernuansa rasisme yang menimpa mahasiswa asal Papua di Surabaya yang dilakukan aparat.

Aksi protes warga Papua itu memantik seluruh elemen menyampaikan kecaman terhadap tindakan rasisme oknum aparat di Surabaya. Selain itu, seruan perdamaian dan penegasan bahwa Warga Papua harus dihormati dan dijaga martabatnya mengalir dari banyak pihak.

Koordinator Gusdurian Alissa Wahid mengecam keras tindakan rasisme terhadap mahasiswa asal Papua.

Putri sulung Gus Dur itu menjelaskan, masalah Papua mengandung unsur ketidak setaraan dan perlakukan ketidakadilan yang membuat rasa trauma kekerasan, sebabnya perbedaan latar belakang tradisi dan sejarah.

Untuk itu, melihat Papua, kata Alissa, harus dengan semangat mengembalikan trauma dan menjunjung keseteraan dan menegakkan keadilan bagi masyarakat Papua.

"Masyarakat Papua harus dihargai martabatnya sebagai sesama anak bangsa Indonesia yang mempunyai hak yang sama dan setara," demikian kata Alissa dalam keterangan tertulisnya Selasa (20/8).

Alissa mencontohkan sikap Gus Dur yang selalu mengedepankan dialog dan pelibatan tokoh non formal seperti kepala suku dan pemimpin agama dengan prinsip partisipatif, anti kekerasan dan adil.

"Langkah Gus Dur untuk mengembalikan nama Papua sebagai nama resmi dan kebolehan pengibaran bendera bintang kejora sebagai bendera kebanggaan dan identitas kultural  masyarakat Papua bagian dari pendekatan tersebut. Teladan ini perlu dicontoh," tambah Alissa.

Dalam keterangan tertulisnya, Alissa juga meminta aparat untuk mengusut tuntas pelaku persekusi dan tindakan rasisme.

Selain meminta masyarakat tidak terprovokasi dan cinta damai, Alissa juga menekankan kepada aparat pemerintah untuk tidak menggunakan cara adu domba dalam menyelesaikan permasalahan dengan warga Papua.

"Meminta aparat kepolisian untuk bisa menghentikan segala bentuk tindakan persekusi yang bertentangan dengan hukum dan HAM, serta menegakkan hukum bagi yang melanggar termasuk mereka yang melakukan ujaran kebencian," demikian dalam keterangan tertulisnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya