Berita

Maithripala Sirisena/Net

Dunia

Dituduh Punya Dosa Masa Perang, Penunjukan Panglima Militer Baru Sri Lanka Jadi Sorotan

SELASA, 20 AGUSTUS 2019 | 09:00 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena menunjuk seorang jenderal yang dituduh melakukan pelanggaran HAM berat dalam perang saudara di negara tersebut sebagai panglima militer baru.

Penunjukan itu dikecam sebagai langkah yang kemungkinan akan merusak upaya rekonsiliasi di Sri Lanka.

Dia adalah Mayor Jenderal Shavendra Silva. Dia ditunjuk pada Senin (19/8) untuk dipromosikan naik pangkat menjadi letnan jenderal.

Di masa lalu, dia bertanggung jawab atas divisi militer yang mengepung benteng terakhir pemberontak Macan Tamil di tahap akhir perang yang berakhir satu dekade lalu.

Divisi ke-58 Silva dituduh melanggar hukum hak asasi manusia internasional, termasuk menembaki sebuah rumah sakit. Silva kerap membantah tuduhan itu.

Penunjukan Silva menjadi sorotan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) Michelle Bachelet.

"Saya sangat terganggu dengan penunjukan Letnan Jenderal Shavendra Silva sebagai Komandan Angkatan Darat Sri Lanka, meskipun ada tuduhan serius atas pelanggaran berat hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter terhadap dia dan pasukannya selama perang," kata Bachelet mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Al Jazeera.

PBB memperkirakan, sekitar 45.000 warga sipil etnis Tamil mungkin terbunuh dalam bulan-bulan terakhir perang tersebut.

Sementara itu, Proyek Kebenaran dan Keadilan Internasional, yakni sebuah kelompok yang mencari pertanggungjawaban atas pelanggaran masa perang, mengatakan bahwa pengangkatan Silva sangat merusak negara.

"Setelah begitu banyak pertumpahan darah orang-orang Sri Lanka perlu meminta pertanggungjawaban para pemimpin mereka untuk menghentikan siklus kekerasan yang berulang," kata direktur eksekutif organisasi itu, Yasmin Sooka.

"Promosi Silva, bagaimanapun, mengirimkan pesan impunitas total," tambahnya.

Kelompok ini juga mencatat bahwa penunjukan Silva sebenarnya telah dilakukan berbulan-bulan sebelum pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung pada bulan Desember.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya