Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Perancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Presiden Rusia Dan Presiden Perancis Saling Sentil Soal Gelombang Protes Internal

SELASA, 20 AGUSTUS 2019 | 06:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Perancis Emmanuel Macron saling sindir soal gelombang protes di negara masing-masing dalam pertemuan bilateral di Perancis pada Senin (19/8).

Pembicaraan kedua pemimpin negara itu sebenarnya fokus pada krisis internasional. Namun Macron menyentil Putin dengan menyinggung soal cara Rusia menangani protes yang terjadi di Moskow.

Protes tersebut terjadi setelah pihak berwenang Rusia melarang kandidat oposisi untuk ikut dalam pemilihan legislatif kota pada bulan September mendatang. Rusia mengambil langkah tegas terhadap pengunjuk rasa dengan melakukan penangkapan.


"Kami menyerukan musim panas ini untuk kebebasan protes, kebebasan berbicara, kebebasan berpendapat dan kebebasan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan, yang harus dihormati sepenuhnya di Rusia seperti anggota Dewan Eropa," kata Macron pada konferensi pers bersama Putin setelah pertemuan mereka.

Pada awalnya, Putin tampak mengabaikan komentar Macron itu. Namun pada bagiannya bicara, dia menjelaskan bahwa protes di Rusia sedang ditangani sesuai dengan hukum. Putin pun menyentik balik Macron dengan mengatakan bahwa dia tidak ingin situasi berkembang seperti di Perancis dengan protes rompi kuning.

"Kita semua tahu tentang peristiwa yang terkait dengan rompi kuning yang selama itu, menurut perhitungan kami, 11 orang tewas dan 2.500 terluka," kata Putin.

"Kami tidak ingin peristiwa seperti itu terjadi di ibukota Rusia dan akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan situasi politik domestik kami berkembang secara ketat dalam kerangka hukum," tegasnya, seperti dimuat Reuters.

Protes rompi kuning sendiri dimulai pada bulan November tahun lalu atas kenaikan pajak bahan bakar. Namun protes kemudian berkembang menjadi pemberontakan keras terhadap politisi dan pemerintah yang dianggap tidak bisa dihubungi.

Macron menanggapi lagi pernyataan Putin dengan mengatakan bahwa perbandingan yang disampaikan Putin tidak akurat, karena paling tidak pengunjuk rasa rompi kuning dapat ikut dalam pemilihan.

"Mereka yang kita sebut rompi kuning bisa berlari bebas dalam pemilihan Eropa, akan berjalan dalam pemilihan kota, dan itu sangat baik seperti itu," katanya.

"Saya senang mereka mengekspresikan diri secara bebas dalam pemilihan karena mengurangi konfrontasi. Karena kita adalah negara di mana orang dapat mengekspresikan diri mereka secara bebas, memprotes dengan bebas, pergi ke pemilihan dengan bebas," ujar Macron.

Pernyataan saling sindir memgenai protes di dalam negeri masing-masin pun terhenti di situ.

Pertemuan Putin dan Macron itu sendiri sebenarnya berfokus pada pembahasan soal krisis internasional termasuk Iran, Suriah dan masalah pengendalian senjata.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya