Berita

Tauhid Ahmad/RMOL

Bisnis

Datanya Mentah, Kartu Prakerja Jokowi Dinilai Tidak Akan Tepat Sasaran

SELASA, 20 AGUSTUS 2019 | 06:22 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Institute for Development of Economics anda Finance (Indef) menilai Kartu Prakerja program Presiden Joko Widodo tidak akan tepat sasaran.

Pasalnya, menurut Indef, Indonesia belum memiliki data valid terkait status pekerjaan warganya di Kementerian Ketenagakerjaan.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, data yang dimiliki pemerintah saat ini tidak valid karena hanya berupa sampel, sehingga tidak bisa dijadikan data acuan untuk menerbitkan kartu prakerja sebagaimana janji Presiden Joko Widodo dalam periode kedua masa pemerintahannya.

"Siapa yang paling berhak mendapatkan kartu Prakerja? Pertama tidak ada database siapa yang berhak, kalau misalnya kartu miskin kartu KIP itu ada database. Databasenya jelas by name by address. Tapi kartu Prakerja ini belum ada. Data ketenagakerjaan kita melalui Statistik Ketenagakerjaan Nasional itu hanya sampel, tidak by name tidak by address," ucap Tauhid Ahmad, Senin (19/8).

Sehingga kata Tauhid, program kartu prakerja berpotensi salah sasaran dan tidak sesuai dengan yang berhak. Bahkan menurutnya kartu prakerja dapat menumbuhkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat bilamana pada pengaplikasiannya tidak melalui data valid.

"Sehingga siapa yang berhak kartu prakerja itu masih belum jelas. Ketika pemerintah mengadakan kartu prakerja tanpa ada database yang kuat, bisa salah sasaran, bisa ada kecemburuan, bisa ada miss alokasi dan bisa ada miss targeting," demikian Tauhid.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya