Berita

Wakil Direktur INDEF, Eko Sulistyo/RMOL

Bisnis

Target Penerimaan Lebih Kecil Dari Pertumbuhan, RAPBN Rasa Politik

SENIN, 19 AGUSTUS 2019 | 16:24 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sikap pemerintah dalam menentukan target pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 sebesar 5,3 persen mengherankan lantaran lebih kecil dibandingkan target penerimaan.

Hal itu disampaikan Wakil Direktur INDEF, Eko Sulistyo dalam menanggapi nota keuangan RAPBN 2020 yang telah disampaikan Pemerintah kepada DPR pada Jumat kemarin (16/8).

"Saya melihat RAPBN 2020 menjadi tanda tanya sebagai peneliti di INDEF, hanya 5,3 persen. Target pertumbuhan ekonominya sama saja dengan tahun ini, tetapi penerimaan dan belanjanya lebih tinggi," ucap Eko dalam diskusi yang bertajuk 'RAPBN 2020: Solusi atas Perlambatan Ekonomi?' di kantor INDEF Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (19/8).

Tahun 2020 mendatang, pemerintah meningkatkan target pendapatan negara menjadi Rp 2.221,5 triliun. Mobilisasi pendapatan negara dilakukan baik dalam bentuk optimalisasi penerimaan perpajakan maupun reformasi pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Menurutnya Eko, jika pemerintah berani meninggikan target penerimaan, seharusnya juga harus berani menargetkan angka pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

"Jadi bagi saya mengapa berani menargetkan lebih tinggi secara belanja dan penerimaan, begitu bicara target pertumbuhan ekonomi enggak mau lebih tinggi," katanya.

Selain itu, Eko menilai RAPBN tahun ini merupakan kebijakan fiskal berdasarkan stimulus politik, bukan berdasarkan stimulus ekonomi.

Baginya, RAPBN tahun ini seakan sebagai kebijakan fiskal yang berbau politik dibandingkan dengan faktor ekonomi lantaran target belanja yang lebih tinggi dibandingkan dengan target pertumbuhan.

"Artinya target atau kebijakan fiskal tahun ini itu berarti mungkin stimulus politik," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya