Berita

AliBaba Group mulai ikut membatasi akses Hong Kong untuk mendapatkan sejumlah produk/Net

Dunia

Sejumlah Atribut Demo Kena Banned, Pengunjuk Rasa Hong Kong Tak Bisa Lagi "Bergaya"

SENIN, 19 AGUSTUS 2019 | 15:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Para pengunjuk rasa di Hong Kong tampaknya akan semakin sulit mendapatkan logistik atribut untuk berdemo. Pasalnya, menurut perusahaan logistik di Hong Kong, kini ada daftar "barang sensitif" di bea cukai yang kena larangan masuk Hong Kong.

Seperti dilansir Japan Times, Senin (19/8), perusahaan e-commerce China, Taobao, yang merupakan anak perusahaan Alibaba Group Holding Ltd melakukan blacklist kepada terhadap beberapa "barang sensitif" yang dikirim ke Hong Kong.

Adapun barang-barang yang dimaksud di antaranya adalah kaus hitam, payung, helm, spanduk, pena laser, juga masker wajah. Barang-barang itu memang merupakan atribut khusus para pengunjuk rasa di Hong Kong.

Selain itu, Taobao juga akan meminimalkan akses pencarian barang-barang sensitif tersebut bagi konsumen di Hong Kong. Nantinya, para konsumen Hong Kong akan mendapatkan hasil "barang tidak ditemukan" saat mencari barang-barang tersebut di dunia maya.

Taobao jadi perusahaan kesekian yang membatasi akses barang-barang "sensitif" di Hong Kong. Sebelumnya, situs e-commerce JD.com juga mengaku telah kehabisan stok untuk helm dan pena laser di wilayah Hong Kong dan Makau.

Pada bulan lalu, perusahaan pengiriman Taopai.hk juga mengunggah pemberitahuan bahwa bea cukai dan pemerintah Hong Kong melakukan pembatasan barang impor tertentu. Pihaknya menyebutkan bahwa tidak ada "barang untuk kerusuhan" yang dapat diangkut oleh perusahaan tersebut.

Meski demikian, perwakilan bea cukai Hong Kong menyatakan bahwa pihaknya tidak menerima arahan untuk mengontrol impor barang yang terkait dengan atribut para pengunjuk rasa dalam aksi protes yang telah memasuki pekan ke-11 ini.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya