Berita

Singapura/Net

Dunia

Permukaan Air Laut Semakin Naik, Singapura Butuh 72 Miliar Dolar AS Untuk Lindungi Diri

MINGGU, 18 AGUSTUS 2019 | 22:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Singapura membutuhkan dana sekitar 100 miliar dolar Singapura atau sekitar 72 miliar dolar AS dan waktu lebih dari 100 tahun jika ingin melindungi diri dari naiknya permukaan air laut.

"Berapa biaya untuk melindungi diri dari naiknya permukaan laut? Dugaan saya mungkin 100 miliar dolar Singapura selama 100 tahun, sangat mungkin lebih," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pidatonya di peringatan Hari Nasional Pancasila pada Minggu (18/8), seperti dimuat Reuters.

Lee mengatakan, opsi yang dapat diambil Singapura untuk melindungi diri dari naiknya permukaan laut akibat pemanasan global di masa depan antara lain adalah membangun polder, atau area tanah yang direklamasi dari perairan, atau mereklamasi serangkaian pulau di lepas pantai dan menghubungkannya dengan bendungan.


Singapura sendiri sebenarnya telah mengambil beberapa tindakan untuk menghadapi dampak pemanasan global, termasuk memberlakukan pajak karbon dan membangun infrastruktur kritis di masa depan seperti terminal dan pelabuhan bandara baru di tempat yang lebih tinggi.

Awal tahun ini, pemerintah Singapura mengatakan akan menghabiskan anggaran 400 juta dolar Singapura selama dua tahun ke depan untuk meningkatkan dan memelihara saluran air negara itu dan memperkuat ketahanan banjir.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya