Ignasius Jonan dan Rini Soemarno/Net
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dinilai tidak memiliki etika layaknya seorang pejabat negara. Hal itu terjadi saat dia mengikuti upacara peringatan HUT ke-74 RI di dataran tinggi Tembagapura, Mimika, Papua, tepatnya di area PT Freeport Indonesia.
Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dalam keterangannaya kepada wartawan, Minggu (18/8).
"Ada etik yang semestinya dijaga Jonan, hal ini terkait status usaha Freeport di mana ia bukan BUMN atau milik ESDM," tegas Dedi.
Dedi mengatakan, meskipun Freeport Indonesia mengantongi surat izin khusus dari Pemerintah untuk mengelola kekayaan tambang di Papua, tetapi, Freeport tetap saja korporasi yang seharusnya memiliki relasi di luar koridor pemerintah.
Menurut Dedi, apa yang dilakukan oleh Jonan saat memimpin upacara di Area PT Freeport seolah menunjukkan pesan bahwa perusahaan tersebut di bawah kendali Pemerintah Indonesia.
"Jadi ini semacam legitimasi, jika Freeport berada di bawah kendali ESDM," demikian Dedi.
Saat peringatan hari kemerdekaan, Menteri ESDM, Ignasius Jonan menjadi inspektur upacara pengibaran bendara merah putih di kawasan yang berdekatan dengan tambang Freeport, Tembagapura, Mimika, Papua.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Tony Wenas dan para manajemen PT FI termasuk para pekerja ekspatriat Freeport turut hadir dalam upacara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIT. Acara dihadiri oleh ribuan peserta khususnya para pekerja PT FI dan warga.