Berita

Panglima TNI saat menginterview Enzo/Repro

Politik

Anggota Komisi I Fraksi PKB Minta Pendidikan Enzo Ditunda

JUMAT, 16 AGUSTUS 2019 | 01:18 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Beragam tanggapan positif dilontarkan terkait dengan polemik taruna Akmil Enzo Zenz Allie yang diloloskan TNI meski sempat diterpa isu terpapar radikalisme.

Namun demikian, anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori justru mengkritik sikap yang ditunjukan TNI tersebut.

"Sikap kehati-hatian KSAD terhadap Enzo tidak tepat kalau diterapkan kepada salah seorang calon perwira di Akmil yang disinyalir terpapar paham HTI, Karena ini menyangkut ideologi negara, dan negara kesatuan Republik Indinesia," ungkap Syaiful kepada wartawan, Kamis (15/8).

Ia mencerna, sikap TNI dalam polemik tersebut seakan tak mau menerima masukan masyarakat meski menyangkut ideologi bangsa.

"Sikap yang ditampilkan oleh KSAD memberikan kesan bahwa institusi TNI masih belum berubah, masih belum modern," tegasnya.

Baginya, diterimanya Enzo di Akmil justru tidak selaras dengan semangat pemerintah dalam mempertahankan ideologi negara dari kelompok ekstrimisme dan radikalisme yang selama ini mencoba merusak persatuan dan kesatuan NKRI.

"Bisa berlawanan dengan semangat yang digelorakan oleh pemerintah dan keamanan tentang pemberantasan radikalisme, ekstrimisme dan terorisme. Lalu untuk apa ada Densus dan BNPT?" tanyanya.

Oleh karenanya, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta kepada KSAD untuk menunda proses pendidikan Enzo di Akmil hingga tudingan yang selama ini beredar selesai hingga terang.

"Saya berharap Pak KSAD untuk mem-pending dulu terkait keputusannya soal Enzo dan minta masukan dari berbagai pihak yang punya kompetensi soal masalah ini. Sebab masalah ini sangat serius untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara," tandasnya.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya