Berita

Arief Poyuono/Net

Politik

Setuju Rizal Ramli, Gerindra Prediksi Laju Ekonomi Gagal Tembus 5 Persen

KAMIS, 15 AGUSTUS 2019 | 15:09 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019 diprediksi bakal jauh dari target pemerintah sebesar 5,2 persen. Ekonom senior DR Rizal Ramli bahkan memprediksi perekonomian Indonesia bakal nyungsep di angka 4,5 persen.

Prediksi itu dinilai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono bakal benar terjadi. Kata dia, dengan kondisi saat ini memang sulit menumbuhkan ekonomi di atas angka 5 persen.

"Memang sangat berat ya untuk tahun ini mencapai lima persen, apalagi di atas lima persen, kalau kita melihat keadaan ekonomi makro Indonesia saat ini," ujar Arif kepada Kantor Berita RMOL, Kamis (15/8).

Kondisi makro ekonomi yang dimaksud adalah defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD) yang kian mengkhawatirkan.

Pada kuartal II 2019, Bank Indonesia mencatat CAD sebesar 8,4 miliar dolar AS atau 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka itu membengkak dibanding kuartal I 2019 sebesar 7 miliar dolar AS, atau 2,6 persen dari PDB.

Tak hanya itu, Rizal defisit perdagangan juga masih terjadi saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca dagang bulan Juni 2019 memang mencatatkan surplus 200 juta dolar AS.

Namun, secara akumulatif Januari hingga Juni 2019, neraca perdagangan defisit 1,93 miliar dolar AS. Angka defisit akumulatif itu jauh lebih besar dibanding periode Januari hingga Juni 2018 yang sebesar 1,20 miliar dolar AS.

Selain faktor makro tersebut, Arief juga menyoroti dampak dari perang dagang China dan Amerika Serikat yang membuat fiskal global terganggu.

Perang dagang, katanya, telah berpengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi China. Padahal, banyak transaksi ekspor Indonesia menuju China.

“Pertumbuhan ekonomi mereka itu melambat, artinya dengan melambat apalagi China adalah negara yang menjadi nomor satu tujuan ekspor Indonesia, artinya kan ekspor Indonesia akan menurun," jelasnya.

Jika kondisi tersebut tidak bisa di atasi dengan baik, Arif memperkirakan ekonomi Indonesia maksimal hanya tumbuh 4,8 persen.

"Di sekitar 4,9 persen atau 4,8 persen saja sudah bagus, kalau untuk 5 persen itu sangat sulit," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya