Berita

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Syarif/Net

Politik

Gerindra: Kursi Wagub Kosong Karena Elite Belum Turun Tangan

KAMIS, 15 AGUSTUS 2019 | 04:34 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Berlarut-larutnya kekosongan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta terjadi lantaran elite politik nasional hingga kini belum terlibat. Padahal, tiap fraksi di DPRD DKI Jakarta dinggap akan patuh terhadap segala keputusan masing DPP.

"Kalau hari ini sampai mentok, karena elite nasional belum bersikap. Kalau di tingkat DPP belum bersikap, saya meyakini Wagub tidak akan terisi," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Syarif dalam diskusi di Teras Ngumpul, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (14/8).

Syarif meyakini pemilihan Wagub pengganti tak berbeda jauh dengan pencalonan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Proses pemilihan Wagub sudah dilakukan oleh kedua partai pengusung, yakni PKS dan Partai Gerindra yang kemudian dipilih DPRD.

"Begitu ada kata dipilih, maka partai politik akan punya sikap beda. Perhatikan grafik Golkar, Hanura dan Nasdem. Awalnya Golkar menolak, kemudian menerima dan sekarang berubah lagi. Saya berkesimpulan ada campur tangan elite politik. Kalau Gerindra sih sudah selesai," sambungnya seperti dilansir Kantor Berita RMOLJakarta.

Campur tangan elite nasional ia contohkan dalam dukungan Nasdem kepada Gubernur Anies Baswedan hingga masa tugasnya selesai. Sebelum dukungan itu diberikan, Anies melakukan pertemuan dengan Ketum Nasdem, Surya Paloh.

"Kalau Pak Anies mau melobi, urusan kekosongan wagub ini selesai. Dia datangi saja masing-masing DPP," ucap Syarif.

Dalam hal ini, Gerindra mengingatkan agar pemilihan Wakil Gubernur tak boleh menambrak aturan yang ada. Salah satunya soal syarat kourum dan keputusan rapat pimpinan gabungan (Rapimgab) yang saat ini menjadi polemik.

Ia pun mengkritisi dua rekomendasi Kemendagri yang dinilai masih mengambang. Pertama soal kuorum 50 persen plus satu.
"Kedua, kalau dua kali rapat paripurna batal, maka dibawa ke rapim untuk memutuskan secara mufakat dan final. Ini yang membuat ketua DPRD gamang," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya