Berita

Es mencair/Net

Dunia

Australia Siapkan Uang “Tutup Mulut” 4,8 T Ke Negara Pasifik

SELASA, 13 AGUSTUS 2019 | 14:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Australia mulai geram dengan negara-negara kecil di Samudera Pasifik yang terus berteriak untuk mengurangi emisi karbon.

Negeri Kanguru pun menyiapkan uang sebesar 500 juta dolar Australia atau setara Ro 4,8 triliun (asumsi kurs Rp 9.635/dolar Australia), untuk menutup mulut tetangga-tetangganya.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat akan bertolak ke Forum Kepulauan Pasifik (PIF) di Tuvalu.


Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara pasifik itu direncanakan akan dimulai pada Selasa malam (13/8) hingga Kamis (15/8). Negara-negara pulau yang terancam air laut naik telah sepakat untuk menempatkan agenda pemanasan global di atas segalanya dalam KTT tersebut.

Sementara itu, Morrison menjelaskan bahwa dana untuk negara Pasifik diambil dari anggaran bantuan internasional Australia. Tujuannya, untuk membantu negara-negara Kepulauan Pasifik berinvestasi dalam energi terbarukan dan ketahanan perubahan iklim.

Sebagaimana diberitakan VOA, KTT sedianya akan menjadi ajang bagi Australia untuk melawan dominasi China yang mulai tumbuh subur di Pasifik.

Namun demikian, perwakilan tingkat tinggi dari Tuvalu, Palau, dan Vanuatu telah mengkritik Australia karena tidak melakukan cukup banyak hal dalam memerangi pemanasan global.

Bahkan Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama menyinggung ketergantungan Australia pada batu bara merupakan “ancaman eksistensial” bagi pulau-pulau dataran rendah.

Kritikan tersebut muncul setelah Australia baru-baru ini menyetujui tambang batu bara raksasa milik Gautam Adani di negara bagian Queensland.

Morrison dengan gigih telah memastikan bahwa Australia akan memenuhi target pengurangan emisi tahun 2030 seperti yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris.

"Ini menyoroti komitmen kami untuk tidak hanya memenuhi kewajiban pengurangan emisi kami di rumah, tetapi juga mendukung tetangga dan teman kami," papar Morrison.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya