Berita

Dahnil Anzar Simanjuntak/Net

Politik

Diluruskan Dahnil, Penumpang Gelap Bukan Relawan Dan Emak-Emak

SELASA, 13 AGUSTUS 2019 | 10:52 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Polemik mengenai “penumpang gelap” kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 terus menggelinding. Istilah ini awalnya disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Penumpang gelap yang dimaksud Dasco adalah mereka yang gigit jari saat Prabowo melarang berdemo ke Mahkamah Konstitusi (MK). Penumpang gelap, kata Dasco, semakin gigit jari saat Prabowo bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo di MRT.

Namun demikian, isu penumpang gelap kian melebar dan menyudutkan kelompok tertentu. Atas alasan itu, Jurubicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak meluruskan polemik tersebut.


Menurutnya, istilah itu dimunculkan Dasco terkait dengan keprihatinan Prabowo dengan potensi konflik horisontal yang bisa muncul pasca Pilpres. Tapi istilah penumpang gelap bukan mengarah pada kelompok tertentu.

“Jadi ada 1 pihak, bukan kelompok, yang menganggap konflik itu hanya collateral damage, dan Pak PS (Prabowo Subianto) keberatan dengan itu,” ungkapnya di akun Twitter pribadi sesaat lalu, Selasa (13/8).

Dalam menyikapi penumpang gelap itu, Prabowo tidak memberi ruang gerak. Mantan Danjen Kopassus itu memilih mengikuti ajaran KH Agus Salim bahwa "Leiden is Lijden" atau memimpin itu menderita.

“Langkah politik yang mengubur ego pribadi Pak PS, demi kepentingan bangsa,” ujar mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.

Lebih lanjut, Dahnil memastikan bahwa penumpang gelap bukan mereka yang berasal dari kelompok, baik itu relawan, tokoh parpol, maupun emak-emak yang selama ini mendukung Prabowo-Sandi.

“Penumpang gelap ini adalah satu pihak yang Pak Prabowo berkeberatan dengan motivasi politik dia,” pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya