Berita

RUU Keamanan dan Ketahanan Siber dinilai tak jelas arahnya/Net

Nusantara

AFDI Nilai RUU Kamtansiber Tak Jelas Arah

SELASA, 13 AGUSTUS 2019 | 08:49 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Rancangan Undang-undang Keamanan dan Ketahanan Siber (Kamtansiber) terus mendapat kritikan. Kali ini kritik datang dari sejumlah aktivis dari organisasi cyber security Indonesia.

Ketua Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI), M. Nuh menyatakan, RUU Kamtansiber yang kini tengah dibahas oleh Komisi I DPR tidak jelas arahnya.

“RUU Kamtansiber mau masuk ke pre incident? during incident? atau post incident? Ini yang saya tidak temukan ada statement eksplisit, RUU ini mau masuk ke mana,” ujar Nuh dalam keterangannya, Selasa (12/8).


M Nuh menyebutkan bahwa penanganan persoalan di dunia keamanan siber sejatinya sudah dibagi. Ia mencontohkan, dalam post incident terdapat ISO 27035 tentang security incident management. Dengan keberadaan ISO itu, menurutnya sudah ada aturan baku dalam menangani persoalan siber pascainsiden.

Lebih lanjut, Nuh juga menyoroti sejumlah pasal dalam draf RUU Kamtansiber. Misalnya pasal 3, yang menurut dia tidak kuat menjelaskan mengenai Kamtansiber.

“Ini tidak jelas. Kemudian pasal 10 ayat (2) tentang infrastruktur siber nasional, di situ disebutkan ada empat hal tapi tidak ada yang mengenai infrastruktur jaringan sistem elektronik. Padahal kalau kita ngomong siber itu jaringan,” jelasnya.

“Saya bingung, ngomong siber kok tidak bahas jaringan. Core bisnisnya siber itu kan jaringan. Ini tidak saya temukan juga,” tambahnya.

Selain tujuan, ia juga melihat terjadi persoalan mengenai mitigasi risiko dalam RUU Kamtansiber, di mana pasal mengenai mitigasi risiko masih mengambang.

“Kemudian pasal 13 masih kaitannya dengan mitigasi risiko itu. Di situ disebutkan ada mitigasi khusus dan assessment. Itu saya tidak suka. Internasional itu sudah punya standar yang namanya ISO,” ujarnya.

“Apakah kita lebih pintar dari ISO, mau bikin standar lagi? Apakah kita pemain lama, lebih lama dari teman-teman yang di luar sana? Kalau sudah ada mobilnya, kita adopsi saja. Ngapain kita bikin mobil baru yang kualitasnya tidak bisa ngalahin mobil yang sudah ada,” urainya.

Di sisi lain, Nuh mengaku heran dengan keberadaan frasa ‘Ketahanan’ dalam RUU tersebut. Sebab, selama ini hanya ada Keamanan Siber, dan tidak ada istilah atau rujukan yang menyatakan Keamanan dan Ketahanan Siber.

“Judul awal hanya keamanan siber, saya tidak tahu kenapa ada ketahanan. Kalau kita mengacu pada literatur internasional hanya ada cyber security,” ujarnya.

Terkait dengan hal itu, Nuh berharap pengesahan RUU Kamtansiber tidak dipaksakan. Dengan alasan, masih banyak hal yang perlu dibahas lebih mendalam.

“Kalau memang tidak bisa selesai karena nanti hasilnya tidak bagus ngapain? Emang kita mau bikin jembatan cepat-cepat terus rubuh,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya