Berita

Givenchy/Net

Dunia

Merek Mewah Coach Dan Givenchy Minta Maaf Karena Tidak Tahu Hong Kong Bagian Dari China

SELASA, 13 AGUSTUS 2019 | 06:51 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Merek-merek fashion mewah dunia, yakni Coach and Givenchy menegaskan bahwa mereka menghormati integritas teritorial China. Penegasan itu dibuat pasca dua merek mewah itu mendapati diri mereka berada di tengah pusaran protes atas produk-produk mereka yang mendaftarkan Hong Kong dan Taiwan sebagai negara yang terpisah dari China.

Merek Amerika Serikat, Coach diketahui kebanjiran kecaman dari konsumen China setelah gambar kaus, yang dilaporkan merupakan bagian dari koleksi Coach and Disney, yang dirilis pada Mei 2018 lalu menjadi perbincangan hangat lagi baru-baru ini.

Di belakang kaus itu, Taiwan dan Hong Kong ditampilkan tanpa referensi ke China dan disandingkan dengan daftar kota di samping nama negara mereka, seperti "Tokyo, Jepang" dan "Chicago, Amerika Serikat".


Desain tersebut memicu kemarahan di antara para pengguna platform Weibo di China. Muncul seruan untuk memboikot merek-merek tersebut karena tidak menghormati kedaulatan negara mereka.

Coach juga dikritik karena lokasi toko di situs webnya mendaftarkan Hong Kong, Makau, dan Taiwan sebagai tiga negara terpisah.

Tidak mau kehilangan pelanggan di China, Coach segera merilis pernyataan yang mengakui kesalahan tersebut dan berjanji untuk memperbaikinya dan memastikan bahwa pihaknya menghormati kedaulatan China dan integritas teritorialnya.

"Kami juga meninjau seluruh koleksi kami untuk memastikan kepatuhan, dan telah memperkuat proses pengembangan produk internal kami untuk menghindari terjadinya masalah serupa di masa mendatang,” kata Coach dalam sebuah pernyataan.

"Kami juga telah mengambil tindakan segera untuk meninjau dan memperbaiki konten situs web yang relevan," tambahnya.

Secara terpisah, merek Perancis Givenchy juga meminta maaf karena salah mendaftarkan bagian-bagian China pada produknya setelah reaksi online bermunculan.

Pihak Givenchy mengatakan harus memperbaiki dan mengambil tindakan pencegahan segera terhadap kelalaian dan kesalahan itu.

"Merek Givenchy selalu menghormati kedaulatan China dan dengan kuat berpegang pada prinsip Satu China," begitu pernyataan itu, seperti dimuat Russia Today (Senin, 12/8).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya