Berita

Amerika Serikat dan China/Net

Bisnis

Hadapi Perang Dagang AS-China, BI Dorong Diversifikasi Produk Ekspor

MINGGU, 11 AGUSTUS 2019 | 17:52 WIB | LAPORAN:

Perang dagang Amerika Serikat dan China telah berdampak pada perekonomian Indonesia, khususnya terhadap sektor riil. Seteru dagang antara dua perekonomian terbesar di dunia itu menjadi  tantangan bagi Indonesia untuk mengerek ekspor.

"Kalau dampak sektor riil sih sudah mulai kelihatan ya, bahwa ekspor kita juga ada ada perlambatan ke China dan juga ke Amerika Serikat," ungkap Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti usai menyaksikan pemotongan kurban di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (11/8).

Lanjut Destry, China dan Amerika Serikat merupakan dua negara yang menjadi mitra dagang utama Indonesia. Namun, dalam kondisi perang dagang permintaan ekspor dari kedua negara tersebut malah kian tergerus.

Menurut Destry, Indonesia bisa menahan imbas perang dagang dengan dua hal. Pertama, mendiversifikasi produk Indonesia yang masih didominasi komoditas.

"Ke depannya, memang, Indonesia tentu diharapkan bisa, satu, mendiversifikasi produk dari kita yang mungkin dari comodity base mungkin masuk ke manufacture yang bahan bakunya bisa diproduksi dalam negeri sendiri," paparnya.

Kedua, Indonesia perlu memperluas daerah tujuan ekspornya dari yang konvensional menjadi non konvensional.

"Mungkin, merambah ke negara-negara yang diluar negara majority trading partner mereka selama ini," sambungnya.

Oleh karena itu, Destry menambahkan, harus diupayakan untuk membuka pasar di Timur Tengah (Middle East) dan juga Afrika, meskipun tantangannya ke dua tujuan negara-negara tersebut terhalang transportasi karena jarak yang jauh. Namun, ia meyakini diversifikasi itu bisa tercapai dengan langkah efisiensi.

"Memang ada masalah logistik transportasi karena itu jauh. Tentunya, dengan harapan efisiensi tercipta di domestik mestinya di masalah transportation costnya bisa bisa di maintainlah gitu, dimanage," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya