Berita

Sekelompok masyarakat menggelar aksi tolak rekomendasi Ijtima Ulama IV/Ist

Politik

Tolak NKRI Bersyariah, Garda Nawacita: Yang Tidak Setuju Pancasila Silakan Tinggalkan Indonesia

JUMAT, 09 AGUSTUS 2019 | 23:18 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Rekomendasi Ijtima Ulama IV yang ingin menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia bersyariah mendapat penolakan dari kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Komite Nasional Garda Nawacita (KN-GN).

Penolakan tersebut pun diutarakan dalam sebuah aksi simpatik bersama ratusan orang di area Patung Kuda Indosat, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).

Ketua Komite Nasional Garda Nawacita, Abdullah Kelrey menegaskan bahwa konsep negara saat ini sudah ideal dan memiliki landasan Pancasila yang tidak bisa diganggu gugat.


“Pancasila sudah final, tidak ada embel-embel Pancasila NKRI bersyariah. Makanya kami secara tegas menolak hasil rekomendasi Ijtima Ulama IV karena rentan ditunggangi ideologi khilafah dan berpotensi bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45,” tegas Abdullah Kelrey.

Ia menjelaskan, NKRI sudah memiliki landasan Pancasila yang sudah dipegang sejak era kemerdekaan. Oleh karenanya, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melawan kelompok yang ingin mengembangkan ideologi selain Pancasila.

“Jika tidak sepakat dengan Pancasila, sebaiknya angkat kaki dari bumi Indonesia. Pancasila bukan ideologi impor,” tegasnya.

Di sisi lain, pihaknya memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan Jokowi-Maruf. Masyarakat juga diimbau kembali menjaga persatuan dan kesatuan.

“Masyarakat harus bisa move on melupakan perbedaan saat Pilpres. Elite politik sudah mesra, maka masyarakat khususnya para pendukung juga ikutan mesra kembali. Jangan ada lagi kubu-kubuan baik 01 dan 02, tapi 03 persatuan Indonesia,” tandasnya.

Di sela-sela aksinya, massa juga membagikan bunga mawar kepada para pengguna jalan sebagai simbol perdamaian dan ajakan menjaga persatuan dan kesatuan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya