Berita

Surya Paloh dan Megawati/Net

Politik

Mega Minta Menteri Lebih Banyak, PDIP: Surya Paloh Harus Ikhlas

JUMAT, 09 AGUSTUS 2019 | 02:37 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh diminta ikhlas menerima pernyataan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyebut banteng moncong putih harus mendapatkan menteri paling banyak.

Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari mengingatkan Surya Paloh bahwa pernyataan Megawati menjunjung tinggi ada proporsionalitas. Di mana jatah menteri harus disesuaikan dengan kursi di DPR.

Dengan kata lain, PDIP sebagai pemenang pileg pantas mendapat porsi lebih ketimbang partai koalisi lain.


"Pak Surya Paloh itu harus ikhlas karena siapa yang paling besar kursinya, ya dapatnya paling banyak. Kan gitu konteksnya tadi,” terangnya kepada Kantor Berita RMOL, Kamis (8/8).

Pernyataan Eva ini merupakan tanggapan atas statement Surya Paloh yang seolah menyindir Megawati. Saat memberi sambutan di Kongres V PDIP, Mega sempat meminta secara langsung kepada presiden terpilih Jokowi agar PDIP mendapat jatah menteri paling banyak.

Berbeda dengan Mega, Surya Paloh memastikan partainya tidak meminta-minta jatah menteri ke presiden. Nasdem sepenuhnya manut titah Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif.

Eva memandang pernyataan Surya Paloh itu sebagai hal yang bagus. Hanya saja, bos Media Group itu perlu membuktikan ucapan tersebut dalam dunia nyata.

"Ya bagus lah, tapi kan nggak pernah terbukti (pernyataan Surya Paloh). Itu kan politik depan pintu, semua (pasti) minta menteri lah,” ujarnya.

“Ya realitanya nggak ada lah yang nggak minta atau nggak mau dikasih. Kalau sungkan ngomong minta iya ada,” tutup Eva.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya