Berita

Foto profile akun instagram Enzo Zenz Alie/Net

Pertahanan

Calon Taruna Akmil TNI Dituding Simpatisan HTI, Pengamat: Kalau Dipecat Lebih Bahaya

RABU, 07 AGUSTUS 2019 | 22:05 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kisah tentang calon taruna Akademi Militer TNI, Enzo Zenz Allie, yang dituding sebagai simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) viral di media sosial dan mengundang reaksi banyak pihak.

Menurut pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mencermati apa yang terjadi menilai ada sejumlah kemungkinan yang terjadi di tubuh TNI hingga pemuda keturunan Perancis itu diluluskan menjadi calon taruna Akademi Militer.

Pertama, TNI mungkin belum mampu melakukan penelitian maupun pengecekan  media sosial pemuda yang mendaftar menjadi calon taruna Akademi TNI.


"TNI belum mampu melakukan penelitian khusus (litsus) atau screening media sosial," ucap Khairul Fahmi kepada Kantor Berita RMOL, Rabu (7/8).

Kemungkinan yang kedua, lanjut Fahmi, TNI sudah mengidentifikasi namun tidak melihat hal itu sebagai potensi ancaman terhadap institusi TNI dan negara.

"Ketiga, TNI sudah mengidentifikasi namun meluluskannya dengan pertimbangan tertentu. Sebagai bentuk kontrapropaganda misalnya," jelasnya.

Khairul menilai, TNI lebih baik tidak menggugurkan Enzo lantaran sudah berada di lembaga pendidikan.

"Kalau menurut saya, dalam situasi dia sudah berada di lembaga pendidikan, mending diteruskan saja dengan pemantauan intensif. Karena belum tentu juga anak ini benar-benar berpotensi menjadi ancaman," paparnya.

Bahkan kata Fahmi, jika TNI menggugurkan calon taruna Akademi TNI yang memiliki kemampuan berbagai bahasa itu apa yang dikhawatirkan sebagai ancaman bisa lebih besar.

"Memecatnya hanya akan mengalienasi, menambah kebencian dan dendam. Ini akan lebih berbahaya. Lagipula, kok jadi meragukan kemampuan indoktrinasi militer? Ada komunitas pajang buku komunis, razia. Ada taruna bawa bendera HTI, pecat. Sebenarnya kita ini waspada, parno atau apa sih?" pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya