Berita

Jokowi saat minta penjelasan Plt Dirut PLN, Senin (5/8)/Repro

Nusantara

Separuh Pulau Jawa Mati Listrik, Jokowi: Jangan Sampai Terulang Kembali!

SENIN, 05 AGUSTUS 2019 | 15:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Presiden Jokowi Widodo mendatangi kantor pusat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jakarta, Senin (5/8) pagi. Dia ingin minta penjelasan dari Dirut PLN. Sekaligus menegaskan hal tersebut tak boleh terulang kembali di masa depan.

Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Juga terlihat Menteri ESDM Ignatius Jonan, Menkominfo Rudiantara, dan Menhub Budi Karya Sumadi dalam pertemuan tersebut.

Di hadapan Plt Dirut PLN, Sripeni Inten, Jokowi menanyakan kenapa masih bisa terjadi mati listrik secara massal. Jokowi pun mengingatkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi pada 2002.


"Pagi hari ini saya datang ke PLN. Pertama saya ingin mendengar langsung peristiwa pemadaman total minggu kemarin. Dan dalam sebuah manajemen besar seperti PLN, mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar. Tentu saja ada contigency plan, ada back up plan," ucap Jokowi.

"Pertanyaan saya, kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik? Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002, 17 tahun lalu, untuk Jawa dan Bali. Mestinya itu bisa dipakai sebuah pelajaran kita bersama jangan sampai kejadian yang sudah pernah terjadi kembali terulang lagi," imbuh Jokowi.

Jokowi kemudian meminta penjelasan dari Sripeni soal mati listrik yang terjadi kemarin. Namun, dia meminta penjelasan yang simpel.  

"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan. Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya sekali. MRT misalnya. Oleh sebab itu pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi di masa-masa yang akan datang," sebut Jokowi.

Sayang, Sripeni tidak bisa menjelaskan sesuai dengan keinginan presiden. Wanita yang baru menjabat Plt Dirut PLN selama beberapa hari tersebut membeberkan kronologi mati listrik massal ini dari kacamata orang PLN.

"Inilah kami mohon maaf karena cascading ini lah, kami akui akan dipangkas, kami akan satukan menjadi advance integrated control center akan mengombinasi antara penyaluran dan distribusi dari 150 ke 20 kv. Itulah yang mungkin ini bisa lebih baik dalam rangka percepatan," ucap Sripeni saat memberi penjelasan kepada Jokowi.

Usai mendapat penjelasan, Jokowi pun berkomentar,"Pejelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya, Bapak Ibu semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung? Apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian? Sehingga kita tahu sebelumnya? Kok tahu-tahu drop? Artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung, tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya."

Sebelum meninggalkan ruangan pertemuan, Jokowi mengingatkan para petinggi PLN untuk melakukan evaluasi dan perbaikan secara serius. Jokowi bahkan dengan tegas meminta mati listrik massal kemarin tidak lagi terulang di masa depan.

"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali. Kemudian (mencari tahu) hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi. Saya ulang, jangan sampai keulang kembali! Itu saja permintaan saya. Terima kasih," tandas Jokowi.  

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya