Berita

Jokowi-Prabowo/Net

Politik

Kalau Semuanya Jadi Kawan, Lalu Nasib Oposisi Bagaimana?

JUMAT, 02 AGUSTUS 2019 | 16:06 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Setelah putusan Mahkamah Konstitusi, dinamika peta politik Indonesia sangat cepat berubah. Hal itu ditandai dengan pertemuan silahruhmi politik yang dilakukan antar kedua tokoh bangsa yakni Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno dan Ketua Umum Partai Gerindra.
 
"Tidak ada lagi kubu-kubuan yang mengakibatkan polarisasi," ungkap Ketua Umum Vox Point Indonesia Yohanes Handoyo Budhisejati saat berbicara dalam acara diskusi 'Rekonsiliasi Bagi-bagi Jatah' yang digelar Vok Point Indonesia di bilangan Pasar Baru, Jumat (2/8).

Menurut Handoyo, pertemuan para elite politik harus dimaknai secara bijak. "Rakyat teredukasi yang sebelumnya seperti Tom & Jerry, dengan pertemuan tokoh itu kita belajar bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang sportif," katanya.

Tidak lama setelah pertemuan Jokowi dan Prabowo, partai-partai pendukung Jokowi tanpa dihadiri PDIP mengadakan pertemuan tandingan di Gondangdia yang memberikan sinyal-sinyal manuver. Beberapa hari kemudian ada pertemuan yang bersamaan antara Mega-Prabowo di Teuku Umar sedangkan Surya Paloh menjamu Anies Baswedan di Kantor DPP Nasdem.

Menanggapi hal itu, Handoyo melihat pertemuan tersebut biasa-biasa saja. "Vox gak melihat adanya kepentingan karena agenda politik, tapi kita melihat itu juga mengajak untuk pendinganan suasana," jawabnya.

Lalu timbul pertanyaan, kalau semuanya menjadi kawan lalu nasib oposisi bagaimana?

Terkait hal itu Handoyo mengatakan masuknya Gerindra dipandang bukan sebagai sesuatu yang salah.
"Kalau pemerintahannya sudah baik apakah masih perlu oposisi?" tanya balik Handoyo.

"Rakyat bukan lagi menghendaki oposisi ataupun pendukung, kalau ditanya dimana-mana jawabnya adalah ingin Indonesia yang lebih baik. Kesempatan kerja, harga stabil, kesempatan usaha terbuka, pendidikan dan
hidup yang layak. kalau itu sudah menjadi tujuannya, untuk apa lagi bicara oposisi," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya