Berita

Rini Soemarno/Net

Politik

Kalau Tak Mau BUMN Makin Hancur, Jokowi Disarankan Copot Rini Soemarno Secepatnya

KAMIS, 01 AGUSTUS 2019 | 20:38 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengalami banyak persoalan yang terjadi, mulai dari kasus korupsi hingga defisit di beberapa perusahaan BUMN.

Berkaitan itu, Presiden Jokowi didesak untuk segera mengganti Menteri BUMN, Rini Soemarno tidak perlu menunggu masa jabatan kabinet habis.

Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Satyo Purwanto mengatakan, Menteri BUMN menurutnya memiliki dua wajah yang berbeda di dalam satu jabatannya. Pertama sebagai tangan pemerintah dan yang kedua ialah sebagai CEO anak perusahaan yang dinaungi BUMN.

"Menteri BUMN ada dua wajah ya, satunya sebagai kepanjangan tangannya pemerintah sebagai pemangku kepentingan, regulator, satu (lagi) dia juga seperti badan usaha yang memiliki anak usaha banyak ya," ucap Satyo Purwanto kepada Kantor Berita RMOL, Kamis (1/8).

Menurut Satyo, Rini Soemarno bagus ketika mengelola BUMN sebagai CEO. "Rini dalam manajerial pada saat dia berperan sebagai CEO layaknya sebuah perusahaan dalam berwajah yang lain dari menteri BUMN dia bagus gitu, karena dia memang matang di manajerial," jelasnya.

Namun disaat berperan sebagai menteri, Rini Soemarno dinilai banyak kegagalan yang terjadi disaat memimpin. "Tapi ketika dia sebagai regulator, nah ini banyak bolongnya dia, banyak failnya dia," katanya.

Sehingga, Satyo mengaku tidak heran ketika BUMN memiliki banyak kasus yang terjadi hingga saat ini. Mulai dari kerugian hingga kasus korupsi.

"Makanya tidak heran banyak kasus di BUMN, yang diakibatkan dia tidak sanggup menterjemahkan, melakukan antisipasi terhadap peluang-peluang terjadinya penyimpangan-penyimpanhan, macam-macamlah mulai dari kewenangan, korupsi dan lain-lain. Disitulah dia (Rini) gagal," paparnya.

Dengan demikian, Presiden Jokowi seharusnya dapat menilai dan segera mengganti Menteri BUMN untuk mengelola aset negara dengan baik.

Desakan untuk segera diganti dikarenakan, kata Satyo, sebuah perusahaan selalu bergerak setiap hari. Sehingga ketika semakin lama digantinya menteri akan semakin banyak persoalan yang akan terjadi.

"Saya rasa sih lebih bagus hari ini juga ya, karena kan pengelolaan aset negara ditangan BUMN itu bergeraknya hitungannya hari gitu, kalau ditunggu sampai beberapa bulan semakin parah," terangnya.

"Belum (ketika) menteri baru (harus) melakukan Konsolidasi organisasi lagi, penyamaan visi ya macam-macamlah. Prosesnya lama bisa 3 bulan, 6 bulan. Harus sesegera mungkin kalau memang itu ada pergantian ya harus segera mungkin," tegasnya.

Menurutnya, pengganti Rini nantinya haruslah seseorang yang memiliki kemampuan di dalam dua wajah tersebut sebagai menteri dan juga sebagai CEO anak perusahaan BUMN.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya