Berita

Bantuan dari UNRWA/Net

Dunia

Ada Dugaan Salah Urus, Belanda Dan Swiss Tangguhkan Bantuan Untuk UNRWA

RABU, 31 JULI 2019 | 22:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Belanda dan Swiss menangguhkan pemberian dana ke badan PBB untuk para pengungsi Palestina, UNRWA pasca muncul sebuah laporan etika yang mengungkapkan dugaan salah urus dan penyalahgunaan wewenang di tingkat tertinggi badan tersebut.

Temuan-temuan dalam laporan internal itu pertama kali diterbitkan oleh Al Jazeera pada hari Senin (29/7). Salah urus yang diduga terjadi di dalam UNRWA termasuk tuduhan pelanggaran, nepotisme dan diskriminasi.

Laporan itu sebenarnya telah dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada bulan Desember tahun lalu dan penyelidikan telah diluncurkan.

Menurut sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut, seperti dimuat Al Jazeera (Rabu, 31/7), para penyelidik PBB kemudian mengunjungi kantor UNRWA di Yerusalem dan Amman untuk mengumpulkan informasi terkait tuduhan itu.

Sementara itu, Kemementerian Kerjasama Pembangunan Belanda dalam sebuah pernyataan mengatakan, negaranya telah menyatakan keprihatinan kepada PBB di New York dan kepada UNRWA serta meminta klarifikasi atas laporan itu.

"Belanda juga sedang berkonsultasi dengan donor lain," bunyi pernyataan yang sama. Pernyataan itu menambahkan bahwa Menteri Kerjasama Pembangunan Belanda Sigrid Kaag, ingin mendengar langkah-langkah apa yang akan diambil PBB berdasarkan hasil penyelidikan.

"Menteri Kaag telah memutuskan untuk menunda kontribusi tahun ini (13 juta euro) hingga kami menerima tanggapan yang memuaskan dari PBB di New York," tambah pernyataan itu.

"Keputusan ini sejalan dengan bagaimana Belanda telah berurusan dengan organisasi lain ketika penyelidikan telah dilakukan, seperti baru-baru ini dengan UNEP dan UNAIDS. Belanda berharap situasinya akan diselesaikan dengan cepat, karena UNRWA memiliki mandat kemanusiaan yang penting untuk dipenuhi," sambung pernyataan yang sama.

Sementara itu, dalam pernyataan berbeda, Kementerian luar negeri Swiss mengatakan telah memberikan kontribusi tahunan sebesar 22,3 juta franc Swiss untuk UNRWA.

Tetapi Swiss memutuskan untuk menangguhkan kontribusi tambahan kepada UNRWA sambil menunggu temuan para penyelidik PBB yang memeriksa laporan etika.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya