Berita

Senat UNJ mendatangi KPK/RMOL

Politik

Senat UNJ Minta Pemilihan Rektor Diawasi, KPK Singgung Jatah 35 Persen Untuk Menteri

RABU, 31 JULI 2019 | 12:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengawasi proses pemilihan calon rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) agar berjalan transparan dan akuntabel. Permintaan itu disampaikan oleh Senat pemilihan Carek (Calon Rektor) ketika mendatangi gedung KPK.

"KPK mendapatkan kerhormatan dikunjungi sejumlah guru besar UNJ. Beliau-beliau menyampaikan harapan agar pemilihan rektor di UNJ berlangsung transparan dan akuntabel. Karena itu meminta mengawasi proses pemilihan tersebut," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarief kepada wartawan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).

Ditempat yang sama, Ketua Senat pemilihan calon rektor UNJ Profesor Hafid Abas menyatakan bahwa pihaknya sangat berterimakasih sekaligus berharap mendapat pengawasan dari lembaga antirasuah dalam proses pemilihan rektor di UNJ.


"Kami ingin proses ini (pemilihan rektor) berjalan terbuka dan kami sangat-sangat berterimakasih ada pengawalan dan perhatian khusus dari KPK," kata Hafid.

Menyoal pemilihan rektor, diketahui belakangan KPK tengah membidik dugaan jual beli jabatan rektor di sejumlah universitas di Indonesia. Karenanya, proses pemilihan rektor perlu menjadi perhatian semua pihak termasuk KPK.  

"Pemilihan rektor sebelumnya banyak mendapat perhatian masyarakat yang kurang baik. Kami harap anggota Senat jangan terpengaruh janji banyak pihak. KPK ingin memantau itu," tegas Laode.

Namun, terkait hak suara Menriktekdikti 35 persen dalam pemilihan rektor (Pilprek) sebagaimana diatur dalam Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri, harus digunakan dengan bijaksana tanpa unsur KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme).

"Kepada Menteri yang memiliki suara 35 persen harus digunakan bijaksana, tidak boleh ada kepentingan selain itu. Proses ini biasanya banyak janji-janji yang ada dari luar dan bahkan ada sponsor-sponsor, itu kami melakukan pengawasan dengan cara KPK sendiri," tutup Laode.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya